Selasa, 22 Maret 2011

KARENA AKU BUKAN AISYAH… (part 1)


Tak terbayangkan sebelumnya kalau perasaan itu bisa datang tiba – tiba bahkan sejak ia menghinggapi hatiku, rasa itu tak pernah pergi dari sana. Sepertinya aku mulai kalah dengan egoku sendiri. Sejak dulu aku telah mengikrarkan bahwa diriku bukan tipe orang yang mudah jatuh cinta apalagi ‘love at the first sight’. Mungkin aku terlalu percaya diri mengatakan itu atau mungkin Tuhan ingin menunjukkan padaku ‘tak ada yang tak mungkin bagiNYA’.

Something in my head

Aku sedang menikmati semilir angin siang dari balik jendela kamar ketika sayup – sayup terdengar alunan lagu dari kamar sebelah…….
“ketika cinta datang dengan tiba – tiba,
apakah kita tega tuk mengingkarinya……
Jangan kau tanyakan padaku bagaimana bisa terjadi,
aku pun tak pernah meminta jatuh cinta kepadamu….”
Daffa, teman kost-ku memang sangat suka memberikan sindiran lewat lagu. Seperti siang itu, aku yakin sekali dia sengaja menyetel lagu Numata tadi untuk menyindir diriku yang sedang bingung dengan perasaanku sendiri.

Kirei, akhir – akhir ini nama itu selalu melintas dalam lamunanku. Seorang akhwat yang ku kenal sewaktu ikut seleksi program pertukaran pemuda beberapa bulan lalu. Menurutku dia sama seperti jilbaber lainnya yang tetap mencoba eksis dengan identitas kemuslimahannya. Aku cukup heran juga mengapa banyak teman cowok yang menyukainya, mungkin karena tampang imutnya yang manis itu. “Maaf aku cukup tau namanya dari kalian aja ntar, aku ga tertarik untuk ikutan kenalan langsung”, jawabku dengan cuek saat teman – teman mengajakku berkenalan dengan Kirei.
Temanku Arvi bilang, “jangan sok cuek Di, aku yakin suatu saat kamu ga bisa ngelupain dia…” seraya mengajak teman yang lain segera pergi. “mudah – mudahan keyakinanmu salah !” seruku.

Sepertinya ucapan Arvi mulai terbukti, meskipun aku tak pernah ngobrol dan bertemu langsung dengannya tapi nama Kirei selalu tersamar dalam benakku. Semakin aku mencoba menghapusnya semakin jelas terekam di ingatanku. I thought there was something in my head, something has been falling in my heart.

Memimpikan Aisyah ??

Aku sangat jarang bermimpi tapi malam tadi aku mendapat mimpi aneh (setidaknya ‘aneh’ menurutku). Dalam mimpiku aku bertaaruf dengan seorang akhwat yang tak jelas ku lihat wajahnya karena tertutup cadar, yang ku ingat dia memiliki mata bening yang tatapannya meneduhkan hatiku. Aku tidak tahu siapa dia, yang membuatku heran dia tiba – tiba berseru padaku, “maaf, aku bukan Aisyah !” kemudian berlari meninggalkanku. Namun ia kembali lagi dan berkata, “tiada kesempurnaan karena dirimu bukan Muhammad…”. Kemudian aku terbangun karena terdengar suara adzan shubuh, aku segera berwudhu dan sholat. Aku berdoa semoga mimpiku tadi bukan pertanda buruk.

“Wuah… makanya jangan terlalu terobsesi nyari wanita seperti Aisyah, Di. Jadi kebawa mimpi tuch ! Lagian zaman sekarang mana ada wanita yang seperti itu, kalau pun ada belum tentu mau sama dirimu, hehe…..”, ejek Daffa waktu aku ceritakan tentang mimpiku tadi malam. Aku jadi ikutan ketawa menyadari egoku yang terlalu tinggi, menginginkan sosok sesempurna bunda Aisyah padahal diriku belum tentu pantas mendapatkannya. “Ah, setidaknya dia bisa menjadi Aisyah untukku”, gumamku menghibur diri. Tapi siapakah Aisyahku itu???
......................................

Jumat, 11 Maret 2011

6 Rabiul Akhir 1432H

Allah Ta'ala berfirman :

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian kepada Nabi dan ucapkanlah salam kepadanya”. (Al Ahzab: 56)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda :
“Barangsiapa bershalawat kepadaku sekali saja, niscaya Allah akan membalasnya dengan shalawat sepuluh kali lipat.” (H.R. Al Hakim dan Ibnu Sunni, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’)