tag:blogger.com,1999:blog-47392245169666125252024-02-07T10:10:13.019+07:00Suzan'ssuzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.comBlogger65125tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-59514648150856572472013-12-17T09:49:00.001+07:002013-12-17T09:49:33.074+07:00KARENA MUAku terpaku…<br>
Detik terus berjalan perlahan<br>
Tiap kata seperti menguap<br>
Sulit ku dapat ungkapku<br>
Sesuatu yang tak biasa untukku<br><br>
Rangkai kata indah tak terlihat<br>
Ia hanya terukir di dalam hati<br>
Seakan semua terhenti<br>
Seakan jari yang biasa menari jadi kaku<br>
Seakan rasa yang berpendar lebih menyilaukan dari kata<br>
Dan semua karenamu<br>
Saat ku membawa bayangmu dalam hariku<br>
Saat suara dalam jiwaku memanggilmu<br><br>
Ada rasa yang menyublim<br>
Berubah menjadi sebait doa<br>
Menguntai selaksa asa yang ku hantar di ujung sajadah<br>
Mematri tanya dalam retorika<br>
Mencari seuntai kata refleksi rasa<br>
Seakan tiada padahal nyata<br><br>
Aku terkesima…<br>
Tiada bisa ku hindarimu<br>
Semua ketakbiasaanku jadi biasa<br>
Semua kemustahilanku jadi bisa<br>
Dirimu seakan membawa sesuatu yang tak biasa<br>
Aku hanya biasa, dirimu luar biasa<br><br>
Akhirnya jiwa ini mengakui<br>
Dirimu meniadakan semua ketakmungkinanku
suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-8481413305143219832013-08-28T12:00:00.003+07:002013-08-28T12:12:55.632+07:00YOUR BEST FRIEND IS YOUR TRULY SOULMATE<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPwYPULVtQsmXReYEE8sClbihg28av-Al1rVnTj_E3hat6e__h4gKfl4_qiMkiU1ujay1hHYucJWILDSFoTPZk-qDXmJeAj5jsgUbf98ioBPonEgFZOL9sFOAxUXyRwhHBvCbw-OeoWxey/s1600/relationship.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPwYPULVtQsmXReYEE8sClbihg28av-Al1rVnTj_E3hat6e__h4gKfl4_qiMkiU1ujay1hHYucJWILDSFoTPZk-qDXmJeAj5jsgUbf98ioBPonEgFZOL9sFOAxUXyRwhHBvCbw-OeoWxey/s320/relationship.jpg" /></a></div>Ini kisah tentang perasaan yang lebih indah dari sekedar cinta. Tentang hubungan sepasang anak manusia yang memahami bahwa kasih sayang tak sekedar ucapan pun status sebagai kekasih. Lebih dari itu, semua perasaan yang terjewantahkan dalam beragam jenis kasih sayang, suatu saat jadi kakak-adik, lain waktu jadi sepasang sahabat, di waktu yang lain menjadi partner kerja yang mutualisme, dan di waktu yang lain lagi akan menjadi senior-junior dan motivator. <br><br>
<b><i>Si unik Auxi</i></b><br><br>
Awal September hari pertama aku bekerja di sebuah biro keuangan milik pemerintah. Hari itu pula awal mula aku mengenalnya, seorang pegawai berwajah manis (karena selalu tersenyum bila bertemu orang) yang terlihat senang membantu rekan – rekannya yang membutuhkan bantuannya. Sejak memulai bekerja di biro ini aku sering memperhatikannya karena aku sangat terkesan dengan ketekunannya mempelajari hal – hal baru yang belum diketahuinya. Dia berbeda dengan pegawai yang lain, mungkin karena dia dianggap paling muda dan junior di kantor ditambah lagi perawakannya yang masih seperti pelajar SMU maka mereka melihatnya seperti seorang adik kecil yang bisa disuruh – suruh dan harus selalu diajari.
Auxi begitu dia memperkenalkan diri padaku, nama yang unik menurutku. Ada kisah lucu berhubungan dengan namanya ini. Suatu hari atasan memintaku untuk mengisi daftar hadir seluruh pegawai, untuk itu aku membaca nama mereka satu – persatu lalu mencari apakah peawai yang bersangkutan hadir. Tibalah pada satu nama yang belum pernah ku dengar sebelumnya, Muhammad Gifta Setiawan. Karena aku tak tahu siapakah gerangan pemilik nama, maka ku tanyakan kepada Auxi. Namun bukannya menjawab pertanyaanku, dia malah senyum – senyum sendiri. Butuh waktu beberapa menit untuk menyadari bahwa itu adalah namanya. Hingga akhirnya pertanyaanku berubah menjadi “koq panggilanmu Auxi? Itu sangat berbeda dengan nama panjangmu”. Si Auxi hanya menjawab, “aku merasa lebih keren aja dipanggil seperti itu walaupun aku ga tahu artinya apa”. Spontan saja aku tertawa mendengar penjelasannya itu.<br><br>
<b><i>Find my Mate</i></b><br><br>
Sejak kejadian Auxi’s Name itu (kami menamai peristiwa itu begitu) kami pun mulai sering berbagi cerita dan semakin akrab. Ternyata kami memiliki hobi dan pengalaman yang hampir sama. Kebetulan seksi/bagian pekerjaannya yang sekarang dulu pernah aku lakoni sewaktu masih bekerja di kantor lama (sebelumnya aku pernah bekerja di kantor penanaman modal milik swasta). Jadilah hubungan kami seperti senior – junior yang saling belajar dan mengajarkan.
Di luar urusan pekerjaan, minat kami yang sama terhadap dunia seni membuat kami mejadi sepasang sahabat yang saling melengkapi dan berbagi cerita, mimpi dan harapan. Mulai dari musik, film sampai traveling. Bahkan tanpa terucapkan pun kami sudah bisa menebak jalan pikiran masing – masing. Bagiku dia benar – benar sahabat sekaligus partner kerja yang sangat menyenangkan.
Di saat kita telah merasakan kenyamanan dalam hubungan dengan seseorang maka tanpa ditanya pun kita akan dengan senang hati menceritakan masalah kita padanya. Begitulah yang terjadi antara aku dan Auxi. Ketika aku sedang mengalami masalah dengan kekasihku dan aku tak ingin menceritakanya pada siapa pun. Aku mencoba untuk menyelesaikan masalahku sendiri. Ternyata Auxi mengetahuinya, dia dapat merasakan sesuatu yang sedang mengganggu pikiranku. Namun dia menghormati privasiku, dia hanya berusaha membuatku lupa pada masalahku tanpa menanyakan apa yang terjadi padaku. Dia tidak pernah memaksa untuk menceritakan apapun padanya, dia yakin aku sendiri yang akan menceritakan padanya dan dia memang benar. Itulah kedewasaan sikapnya yang selalu membuatku menghormatinya.<br><br>
<b><i>Rasa Tak Sama dengan Pikiran</i></b><br><br>
Pada akhirnya aku sering menceritakan masalahku padanya dan seperti seorang adik laki – laki yang sangat menyayangi kakak wanitanya, Auxi akan selalu mendengar dengan penuh perhatian lalu memberikan saran dan nasehat – nasehat bijak menghadapi masalah yang aku alami. Begitu juga aku sering memberi nasehat – nasehat dan masukan untuk masalah yang dia ceritakan padaku. Dia pun selalu membantuku menyelesaikan pekerjaanku pun sebaliknya aku membantunya dalam pekerjaannya.
Karena sudah saling membutuhkan, kami sering terlihat bersama seperti satu tim yang tak terpisahkan. Saling mendukung dan memotivasi. Rekan – rekan sekerja kami pun mulai menggosipkan, mereka mulai berpikir bahwa ada hubungan cinta antara aku dan Auxi. Mulai lah tiap orang di biro ini mencurigai hubungan perasaan antara kami berdua. Tapi baik aku maupun Auxi tak pernah mempedulikan apa pun pikiran orang.
Apa pun yang dikatakan orang tentang kami, kami berdua menyadari ada rasa yang lebih indah dari sekedar cinta. Rasa saling menghormati, saling percaya, saling mengerti, saling melindungi, saling mengasihi dan saling berbagi. Tanpa ada keinginan saling memiliki, tanpa saling mencemburui dan tak ada saling mencurigai. Semua tentang ketulusan dan keindahan.
Walaupun rasa yang kami bina tak pernah sama dengan apa orang lain pikir, namun aku percaya pada apa yang pernah diucapkan seorang motivator yaitu <b><i>“Soulmate must not always your lover, sometimes your best friend is your truly soulmate”</i>
</b>suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-82789826992418875022013-06-15T09:15:00.002+07:002013-06-15T09:15:18.626+07:00STORY ISN’T END YETFirst time I saw that peculiar gaze<br>
Nothing so interesting enough<br>
Never realize the wind revert direction<br>
More it often seen, more peculiarity felt<br>
My logic try to run away<br>
Something hold it back<br>
More try, it stronger take me back<br>
Oh I never plan to give up<br><br>
As time through I can only mute<br>
In my cold, hide behind a smile<br>
Let the wind decide my right place<br>
Let the odd foreboding in my mind<br>
Let their songs played<br>
Seems it would be long long way<br>
Till time for my right song<br><br>
I never ever suppose<br>
Enter too far into your gaze<br>
Even never plan to play the same song<br>
I never realize<br>
You’ve made me fell<br>
Fell too deep into warmth of your soul<br>
Then finally I give up in your sincerity<br><br>
The wind have made our song<br>
Become hum of yearning<br>
Time have taken me back<br>
Far away from the one<br>
Who have reverted my sad song<br>
Become a calm melody<br><br>
Part of my life still there<br>
Your song seems call me to return to you<br>
As I hope there’ll be days we’re together<br>
Cause our story isn’t end yet<br><br><br>
Tuesday 10 : 58 p.m, 13/06/13
suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-41385660534096296802012-11-19T22:19:00.002+07:002012-11-19T22:19:54.537+07:00This song always resound in my heart<b>We Will Not Go Down (song for Gaza)</b><br>
<i>By. Michael Heart</i><br><br>
A blinding flash of white light<br>
Lit up the sky over Gaza tonight <br>
People running for cover<br>
Not knowing whether they’re dead or alive<br><br>
They came with their tanks and their planes<br>
With ravaging fiery flames<br>
And nothing remains<br>
Just a voice rising up in the smoky haze<br><br>
We will not go down<br>
In the night, without a fight<br>
You can burn up our mosques and our homes and our schools<br>
But our spirit will never die<br>
We will not go down<br>
In Gaza tonight<br><br>
Women and children alike<br>
Murdered and massacred night after night<br>
While the so-called leaders of countries afar<br>
Debated on who’s wrong or right<br><br>
But their powerless words were in vain<br>
And the bombs fell down like acid rain<br>
But through the tears and the blood and the pain<br>
You can still hear that voice through the smoky haze<br><br>
We will not go down<br>
In the night, without a fight<br>
You can burn up our mosques and our homes and our schools<br>
But our spirit will never die<br>
We will not go down<br>
In Gaza tonight
suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-19591137795697721392012-10-25T04:38:00.000+07:002012-10-25T04:38:37.250+07:00Selamat menjalankan puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1433H<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibzLaksqF5zo8Uz9psiuT3HXSOI9n1Lc98NLSkeXdLiKIRI8FJwBd3tjWwjZgYaHIjDrOOXwVK2cttWQu1YsJ9cUmwe6-_9JkxGbiQojkHnzzf8K6S2hvszsmb4vc1WZqTQ3pXs8UcUKrV/s1600/hadis-puasa-arafah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibzLaksqF5zo8Uz9psiuT3HXSOI9n1Lc98NLSkeXdLiKIRI8FJwBd3tjWwjZgYaHIjDrOOXwVK2cttWQu1YsJ9cUmwe6-_9JkxGbiQojkHnzzf8K6S2hvszsmb4vc1WZqTQ3pXs8UcUKrV/s320/hadis-puasa-arafah.jpg" /></a></div>
suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-31391115409905331302012-10-16T09:26:00.000+07:002012-10-16T09:26:08.572+07:00Sehat Ala Rasulullah Shalallahu 'alaihi WassalamRupanya tanpa kita sadari, dalam makanan yang kita makan sehari-hari, kita tak boleh sembarangan. Hal inilah penyebab terjadinya berbagai penyakit antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung, keracunan makanan dan lain-lain penyakit.
<br><br>
Ustadz Abdullah Mahmood mengungkapkan, Rasullulah tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena pandai menjaga makanannya sehari-hari. Berikut Adalah kebiasaan beliau yang tak pernah dilewatkan.
<br><br>
Jangan makan SUSU bersama DAGING<br>
Jangan makan DAGING bersama IKAN<br>
Jangan makan IKAN bersama SUSU<br>
Jangan makan AYAM bersama SUSU<br>
Jangan makan IKAN bersama TELUR<br>
Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD<br>
Jangan makan SUSU bersama CUKA<br>
Jangan makan BUAH bersama SUSU (ex : COCKTAIL)<br>
<br><br>
<b>Petunjuk Nabi Dalam Hal Memakan Makanan</b>
<br><br>
1. Jangan makan buah setelah makan nasi, sebaliknya makanlah buah terlebih dahulu, baru makan nasi.<br>
2. Tidur 1 jam kemudian, setelah makan di tengah hari.<br>
3. Jangan sesekali tinggal makan malam. Barang siapa yg tinggal makan malam dia akan dimakan usia dan kolesterol dalam badan akan berganda.<br>
4. Dalam Al-Quran juga melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut.<br><br>
Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama susu. karena akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh ilmuwan yang menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion+ sedangkan dalam ikan mengandung ion-, jika dalam makanan kita ayam bercampur dengan ikan maka akan terjadi reaksi biokimia yang akan dapat merusak usus kita.
<br><br>
Maha Besar Allah Yang Telah Mengutus Rasulnya Dengan Membawa Kebenaran
<br><br><br>
<i>sumber:www.situslakalaka.blogspot.com</i>
suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-47039274868769892832012-10-15T22:45:00.005+07:002012-10-15T23:01:59.176+07:00One Day In Our PalaceI woke up on the softly heath<br>
I could hear the calm flow of the river<br>
Whisper gentle breeze caressing my face<br>
Butterflies frolic among the flowers<br>
Stacked clouds like cotton candy<br>
Then I heard your voice<br>
Humming like a sound of yearning<br>
<br>
When I closed my eyes<br>
I could feel a hand touch me<br>
Take me flying with doves<br>
Under the warmth of the sun<br>
To a place beyond the rainbow<br>
Seems a palace of peace<br>
<br>
Foundations made of loyalty<br>
Walls are made of love<br>
Sheltered by roof of sincerity<br>
and fenced by the trust<br>
<br>
Every sight there only looks beauty<br>
From your eyes I see composure for your souls<br>
From your heartbeat I hear love’s melodies<br>
In your embrace, there is warmth<br>
As if time stopped in infinite space<br>
As if our hearts are able to call each other in silence<br>
<br>
This is our palace<br>
This is our own world<br>
Where all the beauty into chime<br>
Where every breath exhaled longing<br>
Although this is too beautiful for a reality<br>
<br>
One day in our own palace…<br>.
suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-36770210342914209802012-09-19T23:33:00.000+07:002012-09-19T23:43:33.164+07:00Kriteria Jodohmu.....Lelaki terindah di mata wanita bukanlah yang paling tampan melainkan yang bisa membuatnya merasa tercantik di dunia
<br><br>
Lelaki yang tergagah di hati wanita bukanlah yang paling kekar ototnya melainkan yang mampu mendengarkan, memahami dan mengerti curahan hatinya
<br><br>
Lelaki terkaya bagi wanita bukanlah yang terbanyak hartanya melainkan dia yang pandai bersyukur dan mengucapkan terima kasih padanya
<br><br>
Lelaki tershalih bagi wanita bukan sekedar yang banyak ilmu agama dan rajin ibadahnya melainkan juga yang paling mulia akhlaknya
<br><br>
Lelaki paling hebat bagi wanita bukanlah yang membelikan apapun untuknya melainkan yang senyum dan air matanya selalu setia bersamanya
<br><br>
Lelaki tercinta agi wanita, dia yang prasangkanya tak mengalahkan akhlaknya, yang kekesalannya tak mengalahkan kemaafannya
<br><br>
----
<br><br>
Wanita tercantik bagi pria terbaik bukanlah yang paling jelita melainkan dia yang jika dipandang memberi rasa tenang dan surga pun terbayang
<br><br>
Wanita terkuat bagi pria bukanlah yang merasa terhebat melainkan yang menundukkan diri dengan ibadat, menempatkan diri dalam taat
<br><br>
Wanita terkaya di hati pria bukanlah dia yang bertumpuk harta melainkan yang ridha pada yang halal semata dan qana'ahnya menjadi simpanan tak fana
<br><br>
Wanita terdahsyat bagi lelaki bukan dia yang pesonanya memukau banyak mata melainkan yang siap menjadi madrasah cinta bagi anak - anaknya
<br><br>
Wanita paling kukuh di kehidupan pria bukan yang tak pernah menangis tapi yang tersenyum meneguhkan dan air matanya jadi pengingat takwa
<br><br>
Wanita paling bermakna bagi pria bahagia ialah dia yang kala berpisah menenangkan, kala berjumpa menggelorakan, tiap masa saling menguatkan
<br><br>
<br><br>
taken from twitter @PcintaAnakYatimsuzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-69166622778026074142012-06-01T23:40:00.000+07:002012-06-02T00:01:04.540+07:00DOA SEORANG WANITA (taken from Daarut Tauhid's)Aku berdoa untuk seorang pria, yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seorang pria yang sungguh mencintai-MU lebih dari segala sesuatu.<br><br>
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-MU.<br><br>
Seorang pria yang mempunyai hati sungguh mencintai dan haus akan Engkau
dan memiliki keinginan untuk mentauladani sifat-sifat Agung-MU.<br><br>
Seorang pria yang mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia
seorang pria yang mempunyai hati yang bijak bukan hanya sekedar otak yang cerdas.<br><br>
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormatiku
seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah
seorang pria yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena hatiku.<br><br>
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi
seorang pria yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika di sebelahnya.<br><br>
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
seorang pria yang membutuhkan do'aku untuk kehidupannya
seorang pria yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya
seorang pria yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.<br><br>
Dan aku juga meminta<br><br>
Buatlah aku menjadi seorang perempuan yang dapat membuat seorang pria itu bangga
berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintai-MU, sehingga aku dapat
mencintainya
dengan cinta-Mu, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku<br><br>
Berikanlah sifat-MU yang lembut sehingga kecantikanku datang dari-MU bukan dari luar diriku
Berikan aku tangan-MU sehingga aku selalu berdoa untuknya.<br><br>
Berikanlah aku penglihatan-MU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja
Berikanlah aku mulut-MU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaan-MU dan pemberi semangat,
sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari, dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi.<br><br>
Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat
mengatakan : "Betapa besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku
seorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".<br><br>
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat
dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan.suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-55971068831085823932012-05-25T21:25:00.001+07:002012-05-25T21:41:38.722+07:00Tomodachi (lanjutan)<b><i>Jalan menuju Jepang</i></b>
<br><br>
Hari – hari berikutnya Zhafira selalu mengisi waktu luangnya <i>chatting</i> dengan Naoki. Bermacam tema pembicaraan mereka, mulai dari ketertarikan masing – masing pada keunikan budaya asal mereka hingga diskusi tentang jalan untuk mewujudkan impian mereka. Mereka memiliki impian yang sama untuk bisa belajar di negara favoritnya. Zhafira benar – benar beruntung karena Naoki banyak memberikan informasi tentang pendidikan di Jepang dan cara mendapatkan beasiswa di sana. Bahkan Naoki bersedia memintakan rekomendasi pada Profesor Tanaka Kimura bila dia memang bersungguh – sungguh ingin melanjutkan pendidikan di negeri Sakura tersebut.
<br><br>
Dari Naoki juga Zhafira bisa meningkatkan kemampuan Bahasa Jepangnya. Pada akhirnya Zhafira memutuskan mendaftar di beberapa tawaran beasiswa studi ke Jepang dan ia sungguh beruntung karena berhasil mendapatkan salah satunya. Ia diterima di kampus impiannya, <i>Tokyo Institute of Technology</i> yang juga menjadi tempat Profesor Tanaka mengajar.
Zhafira benar – benar berterima kasih pada sahabat maya-nya, Naoki. Ia bisa mewujudkan impiannya karena bantuan sahabatnya itu. Bahkan keluarga Naoki mengizinkannya untuk tinggal di tempat mereka karena sudah seperti saudara untuk Naoki.
<br><br>
<b><i>Pertemuan Dua Pemimpi</i></b>
<br><br>
Dengan senyum Zhafira melangkah penuh semangat di bandara internasional Narita, Jepang. Itu adalah langkah awal ia menginjakkan kaki di negeri impiannya itu. Dihirupnya udara Jepang yang sejuk itu dalam – dalam lalu mengedarkan pandang ke seluruh penjuru. Ia terkagum – kagum dengan keindahan bangunan bandara itu, ada banyak sekali orang dari berbagai negara di sana. Tak henti ia berbisik “Jepang memang menakjubkan”.
Zhafira masuk ke bagian <i>Arrival</i>, ternyata di antara pengunjung ada seorang yang telah menunggu dengan membawa tulisan nama panggilannya “Fira Chan”. Dia sangat yakin itu adalah Naoki Kimura sahabat maya-nya yang baru pertama kali ini ia temui.
<br><br>
“Ohayou….”, sapanya begitu mendekati Naoki. Orang itu tampak terkejut, lalu… “Fira Chan? Ohayou gozaimasu. Anata wa o genki desu ka”. Fira membalas dengan senyum, “Hai… genki desu ! Watashi wa anata ni aete hontōni ureshīdesu. Koko de matte kurete arigatou”<br>
Naoki : “wow, your Japanese language is much better now. Come on my family is waiting for us”<br>
Fira : “your family?”<br>
Naoki : “yes, there’s also uncle Tanaka”<br>
Fira : “Nao San…I am very grateful for all you've done”<br>
Naoki : “you’re welcome. Actually I want to thank you cause you’ve helped me improve my English. You know what? Finally I got best score in my TOEFL test and at last I accepted a British scholarship !”<br>
Fira : “So surprisingly, you’ve been accepted and will be studying abroad too?”<br>
Naoki : “absolutely, Fira Chan finally we got our dreams come true. Congratulate for us !”<br>
Fira : “I’m so glad that we’re dreamers and we reach our dreams cause we’re together”<br>
Naoki : “as best friend, right? Now come to my house to celebrate our good friendship”<br>
Fire : “Ikimashou….” <br><br>
C U L8ER.....suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-17418420861389948722012-05-04T21:52:00.001+07:002012-06-19T22:13:39.275+07:00TomodachiBermula dari ketak sengajaannya memasuki sebuah <i>'room'</i> chatting kelompok anak - anak muda Jepang, Zhafira berhasil mewujudkan impiannya ke negeri sakura bahkan bertemu dan mengenal seseorang yang sangat dikaguminya.
<br><br>
<b><i>Pertemanan dengan Naoki</i></b>
<br><br>
Seperti biasa, setelah bosan <i>browsing</i> dan <i>blogwalking</i> Zhafira membuka Yahoo Messengernya lalu mencoba memasuki salah satu 'room'. Pada awalnya ia berencana gabung di room Indonesia saja namun entah kenapa yang ia masuki akhirnya adalah room 'Tomodachi' milik anak - anak muda Jepang.
<br><br>
Karena penasaran ia mencoba mengikuti obrolan mereka tentunya dengan bahasa Inggris dicampur dengan bahasa Jepang yang pas - pasan. "Konbanwa minna, Watashi wa Fira desu. Watashi wa Indonesia kara....", begitu ia mencoba memulai menyapa. Beberapa orang hanya membalas, "konbanwa..." tanpa ada yang mencoba berkenalan lebih lanjut. Zhafira kemudian bingung harus menuliskan apalagi (karena bahasa Jepangnya masih kacau). Akhirnya dia memutuskan untuk memakai bahasa Inggris saja. "Hi there, gomen. I can speak only a little of your native language. Is there anybody wanna be my new friend? i really wanna have Japanese friend to share about what i like from that country...."
<br><br>
Lama tak ada balasan, tiba - tiba seorang dengan nickname Nao membalasnya. "Hi Fira, nice to know you. Actually i was looking for an English friend and i think it would be better to be a friend of you", demikian ditulis Nao. Betapa senang Zhafira akhirnya berhasil mendapatkan seorang teman dari Jepang. Segera ia menjawabnya,
<br><br>
Zhafira : Hi Nao, is that ur truly name? hopefully we'll be good friend.<br>
Nao : yes, i'm Kimura Naoki. u can call me Kimura-San or just Nao-San. Hmm, Fira Chan?<br>
Zhafira : OK Nao san, asl<br>
Nao : 24 m Kyoto, u?<br>
Zhafira : 24 f Bandung<br>
Nao : what do u like from Japan?<br>
Zhafira : almost everything, the culture, language, art, custom especially technology<br>
Nao : Wow, u look love our country so much ^_^<br>
Zhafira : Hai...Watashi wa hontouni Nihon ga suki ^_^<br>
Nao san, there's a person whom i adore n i really wanna meet him 1 day. Since u've same family name<br>
with him, i wonder if u 2 have a relationship<br>
Nao : Let me guest, is he an artist?<br>
Zhafira : :D' i c. i'm sure u talk bout Takuya Kimura, right?<br>
Nao : gomenasai, Fira chan :)<br>
Zhafira : Since i really like technology. Person whom i adore was a scientist. Do u know Kimura Tanaka?<br>
Nao : Sugoi ! what a coincident ! Tan san is my uncle. Fira chan do u really wanna meet him?<br>
Zhafira : absolutely ! i hope can learn much bout good inovation and robots from him<br>
Nao : Wakarimasu, i'll tell ya later. Now's time to rest. Jaa Matta<br>
Zhafira : Domo arigatou... Oyashuminashai<br>
Nao : Oyashuminashai ^_^
<br><br>
<i>unfinish...</i>suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-27879626954760284382012-04-22T23:44:00.000+07:002012-04-23T00:08:35.414+07:00SEPERTI RUMUS MATEMATIKARhei terkaku tanpa bisa berpikir apa pun lagi saat melihat sendiri apa yang dilakukan Hiro. Berbagai berita negatif yang sering digosipkan teman – temannya selama beberapa bulan ini semakin terngiang – ngiang di telinganya. Sebelumnya Rhei tak pernah percaya gosip terlebih tentang Hiro, tetangga sebelah rumahnya yang telah menjadi teman akrabnya sejak kecil dan diam – diam Rhei mencintainya.
<br><br>
Sejak sebulan yang lalu Rhei tak pernah bisa menemui Hiro bahkan untuk sekedar bertegur sapa, sepertinya dia sengaja menghindari Rhei. Tiap kali Rhei mencoba bertanya pada orang – orang yang ada di rumah tetangganya itu jawaban mereka hanya tidak tahu bahkan nomor handphone-nya pun tak bisa dihubungi, mungkin dia sudah ganti nomor begitu pikir Rhei. Sementara itu di antara teman – temannya beredar kabar tak sedap bahwa Hiro berhubungan dengan seorang wanita yang bekerja di tempat hiburan malam. Sebagai teman akrabnya, tentu saja Rhei tidak percaya pada apa yang dia dengar itu karena Rhei sangat merasa sangat mengenal Hiro. Di mata Rhei, Hiro adalah seorang lelaki yang rajin beribadah, selalu bersikap sopan dan tak pernah melakukan hal – hal yang dilarang Tuhan. Tapi apa yang dilihatnya selama beberapa hari menguntit gerak – gerik Hiro membuat Rhei sangat kecewa.
<br><br>
<b><i>Ada Apa denganmu, Hiro ?</i></b>
<br><br>
Siang itu Rhei sudah bertekad untuk menemui Hiro dan menanyakan alasan atas tingkah anehnya selama sebulan terakhir ini. Sebenarnya Rhei bukan tipe orang yang suka ikut campur masalah pribadi orang lain tapi masalah Hiro adalah pengecualian. Itu karena Rhei sangat menyayangi teman akrabnya itu dan ia tidak ingin orang – orang menyebarkan cerita negative tentang lelaki yang dicintainya itu.
<br><br>
Rhei tau tidak mungkin menemui Hiro di rumahnya karena sejak sebulan lalu lelaki itu selalu pulang malam dan ia merasa tidak sopan bila harus bertamu ke rumah seorang lelaki malam hari. Sedangkan bila mengajak Hiro bertemu lebih tidak mungkin karena lelaki itu selalu menghindarinya, pun handpone-nya tak bisa juga dihubungi. Satu – satunya cara untuk bisa menemuinya adalah mendatangi kampusnya. Itulah alasan mengapa siang itu Rhei bukan berada di kampus tempatnya kuliah melainkan di kampus Hiro. Namun yang terjadi tidak sesuai dengan harapannya, orang yang dicarinya ternyata tidak sedang kuliah.
<br><br>
Hari itu Rhei bertemu dengan Ken, teman akrab Hiro yang satu fakultas dengannya. Dari Ken, Rhei baru tahu bahwa Hiro mengambil cuti satu semester tanpa alasan yang jelas. Menurut mulai Ken, Hiro hanya mengatakan dia butuh waktu istirahat karena terlalu penat dengan urusan di kampus bahkan sejak memulai cutinya Hiro juga tidak lagi mengaktifkan ponselnya. Sepertinya semua temannya benar – benar kehilangan kontak dengan Hiro. Rhei terheran – heran mendengar penuturan Ken, ia pulang dengan raut kecewa dan sebuah pertanyaan di benaknya, “Ada apa denganmu, Hiro? Apa yang sedang kau sembunyikan?”
<br><br>
<b><i>Saat Seseorang Menghindarimu, Mungkin itu yang Terbaik</i></b>
<br><br>
Rhei sudah sangat penasaran dengan semua yang dilakukan Hiro, sudah tiga hari ini ia uring – uringan dan tidak bersemangat. Dia sudah tidak tahan untuk meminta penjelasan dari Hiro. Karena itu hari ini Rhei nekad untuk menguntit Hiro lagi dan menemuinya di rumah wanita teman baru Hiro itu.
<br><br>
Sejak setelah isya Rhei sudah menunggu di depan rumah wanita itu, tepat seperti perkiraannya sekitar pukul setengah sepuluh Hiro dan teman wanitanya tiba di sana. Terlihat jelas betapa terkejutnya mereka berdua begitu melihat Rhei suah ada di depan pintu rumah. Namun kemudian wanita itu tersenyum dan bertanya dengan ramah padanya, “Maaf, apa nona mencari saya? Sepertinya kita tidak saling kenal.” Namun Hiro yang bisa menebak maksud keberadaan Rhei di sana langsung menjawab, “Namanya Rhei, dia pasti sedang menungguku. Tunggu di sini saja Rhei, aku mengantarnya ke dalam dulu !”, Hiro segera membawa wanita itu masuk sembari menutup pintu. Rhei hanya terdiam dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.
<br><br>
Lima belas menit kemudian Hiro keluar dan langsung berseru pada Rhei untuk mengikutinya segera meninggalkan rumah itu. Dalam perjalanan mereka……<br>
Hiro : “kenapa kamu mengikutiku sampai ke sini, Rhei?”<br>
Rhei : “karena aku tak bisa menemuimu di rumahmu dan ponselmu tak bisa dihubungi”<br>
Hiro : “Jadi, apa masalahmu sampai harus menemui dan menghubungiku?!”<br>
Rhei : “Hiro !! ada apa denganmu, sepertinya sudah sejak beberapa bulan ini kamu sengaja menghindari aku dan apa yang sedang kamu lakukan sekarang?”<br>
Hiro : “apa yang aku lakukan itu bukan urusanmu dan sepertinya kita memang tidak perlu bertemu lagi !”<br>
Rhei : “baiklah, apapun yang kamu lakukan memang bukan urusanku tapi tolong kasih alasan kenapa kamu tak mau bertemu lagi denganku. Aku tidak mau pulang sebelum kamu jelaskan alasanmu !”<br>
Hiro : “karena itu lebih baik bagiku…dan menurutku juga untukmu”<br>
(Rhei tak bergeming dari tempatnya dengan isyarat wajah tidak puas dengan jawaban Hiro)<br>
Hiro : “Rhei sebenarnya aku hanya anak angkat dari orang tuaku yang sekarang. Kenyataannya adalah aku ini anak dari seorang wanita yang tidak bersuami. Dua puluh tahun yang lalu, ibuku yang masih bersekolah di sebuah SMU mempunyai seorang pacar yang sangat dipercayai dan dicintainya. Namun suatu pria itu melakukan hal yang menghancurkan masa depan ibuku. Dia merenggut kesuciannya, ibuku sangat sedih saat itu karena akhirnya dia mengandung anak yang tak pernah diharapkannya. Dia ingin meminta pertanggung jawabannya tapi lelaki itu malah menghilang tanpa jejak. Dalam keputus asaannya ibu pergi jauh dari kampung halamannya sampai ia bertemu dengan sepasang suami istri yang sudah lama menginginkan anak. Mereka berbaik hati memberikan tempat tinggal untuk ibu sampai dia melahirkan. Setelah melahirkanku, ibu berpikir dia tidak ingin selamanya menjadi beban keluarga itu tapi dia juga ingin anaknya mempunyai masa depan yang baik. Karena itu dia meninggalkan bayinya pada suami istri tersebut yang menjadi orang tuaku sampai sekarang. Tiga bulan yang lalu aku berhasil mendapatkan alamat rumah dan tempat kerja ibuku. Lalu aku mengambil cuti kuliah dan mencoba membantu ibu untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik. Rhei… wanita yang bersamaku tadi itu adalah ibu kandungku. Dan dia hanya bekerja sebagai kasir di sebuah tempat hiburan”<br>
Rhei hanya terdiam, sebuah bulir bening menetes dari sudut matanya, lalu….<br>
Rhei : “kamu tidak perlu menghindariku karena semua hal ini, Hiro. Aku bisa tidak pernah mempermasalahkan masa lalumu”<br>
Hiro : “Rhei bukan itu masalahnya, aku hanya tidak ingin jadi membencimu karena kau mengingatkanku pada orang yang sangat ku benci”<br>
Rhei : “apa maksudmu?!!”<br>
Hiro : “Ibuku sampai sekarang masih menyimpan gambar lelaki yang telah merusak hidupnya itu, kemarin beliau memberikannya padaku. Karena gambar inilah aku tak ingin bertemu denganmu lagi” (Hiro memperlihatkan selembar foto kepada Rhei)<br>
Rhei tak bisa lagi membendung air matanya begitu melihat foto yang diperlihatkan Hiro padanya. Walaupun itu foto lama namun wajah orang itu tidak berubah sedikitpun, Rhei sangat yakin pria di foto itu adalah ayahnya.<br>
Hiro : “<i>Kebenaran itu seperti rumus matematika</i>, complicated tapi tetap diperlukan agar bisa menemukan penyelesaian yang tepat”suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-49794312430011797172012-03-06T23:16:00.005+07:002012-03-06T23:44:39.668+07:00I’M 27 (part 2/end)<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Cinta dan Persahabatan</span></span><br /><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoB8AxRtcKilGmo_8n_1ScPifCKuqut6t6hNu1B_eQzBcf7huvZntZqNUJzfOWWLZC5Y5E3DXY28u_M9B-NVKa-jc0GJWkYtuiRWtqPqtOS0JwG7T-oI0gKTFgHlzsyuNZunguOHLTOa52/s1600/dear.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoB8AxRtcKilGmo_8n_1ScPifCKuqut6t6hNu1B_eQzBcf7huvZntZqNUJzfOWWLZC5Y5E3DXY28u_M9B-NVKa-jc0GJWkYtuiRWtqPqtOS0JwG7T-oI0gKTFgHlzsyuNZunguOHLTOa52/s320/dear.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5716820216717953298" /></a><br />Hana adalah gadis ramah dan pandai bergaul dengan siapa saja, baik laki – laki maupun perempuan, orang tua maupun yang leih muda, bahkan dengan orang asing sekalipun. Tak heran bila banyak orang yang menyukainya. Di antara sekian banyak teman lelakinya, ada dua orang yang hubungannya cukup dekat dengan Hana. Yang pertama namanya Levi, usianya lebih muda tiga tahun dari Hana. Mereka mulai akrab sepeninggal sahabat dekat Hana, Lia yang meninggal tiga tahun lalu karena sakit. Teman dekatnya yang kedua adalah seorang berkebangsaan Jepang bernama Atsushi Koike. Mereka sudah berteman semenjak Hana bekerja di kantornya yang sekarang. Koike adalah rekan kerja Hana yang sangat senang berkenalan dengannya karena nama Hana yang menurutnya sangat ‘berbau’ Jepang. Ditambah lagi Hana sangat lancar berbahasa Inggris dan sedikit mengerti bahasa Jepang. Mereka berdua sering sekali berbagi cerita tentang berbagai hal menarik dari tempat asal masing – masing.<br /><br />Suatu waktu di hari minggu, Hana dan Koike mengobrol di kursi yang ada di teras rumah Hana. Tepat di saat itu Levi datang dan langsung bergabung bersama mereka.<br />Levi : “Assalamualaykum”<br />Hana : “Walaykumussalam, eh Levi tumben datang ga kasih kabar dulu?<br /> Oh iya kenalkan ini temanku Koike. (berpaling pada Koike)<br /> Koike kun, this is Levi”<br />Koike : “Hi, nice to meet you Levi san”<br />Levi : “Nice to meet you too”<br />Hana : “silahkan duduk dulu Lev, kita ngobrol bareng. Oh ya, kamu bisa pake English kan?”<br />Levi : “Hana, aku ke sini cuma ingin tau jawabanmu atas pernyataanku kemarin”<br /> (dengan menatap penuh harap kepada yang ditanya)<br />Hana : (menghela nafas) “Maaf Lev, aku hanya bisa berteman. Kalau kamu menginginkan lebih dari itu, aku rasa ada orang lain yang lebih baik untukmu”<br />Levi : “yang lebih baik? Siapa maksudmu, kamu tidak bisa apa karena dia?” (melihat ke arah Koike)<br />Hana : “aku ga tau siapa tapi pasti ada yang lebih baik daripada diriku dan ini tidak ada kaitannya dengan Koike kun”.<br />Levi : “kamu yakin dengan keputusanmu itu, Han?”<br />Hana : (hanya mengangguk sembari tersenyum)<br />Levi : “baiklah kalau begitu, sepertinya aku harus pergi sekarang”<br />Hana : “cepat sekali Lev, apa kamu tidak mau berbagi cerita yang lain bersama kami?”<br />Levi : (menggeleng pelan) “I have to go now, thanks for all. Assalamualaykum”<br />Hana & Koike : “waalaykumussalam” (memandang heran).<br /><br />Setelah Levi pergi…….<br />Koike : “Gomen, Yori. I hear that he mentions my name before, would you please tell me what exactly happen?”<br />Hana : “Koike kun, I’ve told you about what he asked me yesterday right? I think you still remember that”<br />Koike : (mencoba mengingat) “Do you mean about how he asked you to be his girlfriend?”<br />Hana : “Yeah, he just wanna know my answer few minutes before. Then I tell him if I can’t and he thinks it is because of you”<br />Koike : “Yori chan. Why he thinks it is because of me? And may I know why you can’t be his girl?”<br />Hana : “because I’m 27….”<br />Koike : “and he is younger than you? Yori chan it’s not good reason because you’ve ever told me if love wasn’t about age”<br />Hana : “Koike kun please listen until I finish my words, I can’t because I’m 27 that means I’m mature enough to know that he just needs me to replace Lia’s place. He doesn’t love me because of me but he looks me as Lia”<br />Koike : “I don’t understand, what is relation between your problem to Lia?”<br />Hana : “Lia is my best friend and she was his girlfriend before. May be he wasn’t realize but I see all thing about Lia were still kept by him”<br />Koike : “are you sure it’s not because the age and how would you answer if there isn’t problem about Lia?”<br />Hana : “I never judge someone by his age, also it’s not just because Lia. It’s because I never have any special feeling to him. He just my friend, a good friend”<br />Koike : “Alhamdulillah….”<br />Hana : (terkejut) “What you just say? You say, Alhamdulillah?”<br />Koike : (tersenyum sambil menyerahkan sesuatu kepada Hana) “Yori chan, look at my new identity card”<br />Hana : (membaca informasi yang terdapat dalam kartu yang diberikan Koike) “Muhammad Yusuf, and your religion is….Islam?” (memandang terheran-heran)<br />Koike : “yes, I’m muslim now but that’s not what I want you to see. Please see my birth date”<br />Hana : (menuruti apa yang dimaksud oleh Koike) “You were 5 years under my age? How can you….”<br />Koike : “yeah maybe my appearance looks older. We have the opposite problem, you looks younger”<br />Hana : “and?”<br />Koike : “and since you’ve said love wasn’t about age, would you think about us?”<br />Hana : “about what?..”<br />Koike : “you know Yori chan, since I know you I’ve changed to better person. You’ve inspired me to learn lot of new things even about Islam until finally I decided to be a good muslim. And I can’t deny that I need you beside me to through my whole life”<br />Hana : “Koike kun…”<br />Koike : “Please call me Yusuf now. Yori chan, I love you because my love to ALLAH and I need you not as a friend but to be my wife, so please don’t answer before you ask to ALLAH”<br />Hana : “InsyaAllah, Koi… eh I mean Yusuf”<br />Koike : “it’s dzuhur now, time to pray. Thanks for all Yori chan, Assalamualaykum”<br />Hana : “Waalaykumussalam….” (Lalu bicara dengan sangat pelan) “Semoga ALLAH meridhoi kebaikan yang kamu lakukan, Yusuf”suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-61635694511183745522012-01-29T00:22:00.004+07:002012-01-29T00:34:52.462+07:00I’M 27 (part 1)Polisi : “Maaf dek, orang tua kamu mana?”<br />Hana : “ada di rumah, Pak. Ada perlu apa ya sama ortu saya?”<br />Polisi : “Jadi ini mobil siapa?”<br />Hana : “Yee…Bpk ini ditanya malah balik nanya. Ini mobil saya lah, kan saya yang bawa pak…..”<br />Polisi : “coba adek keluar sebentar”<br />(Hana keluar dengan gaya cueknya sementara Pak polisi mengamatinya dari atas sampai ke bawah) “Kamu masih sekolah kan?”<br />Hana : “Wah saya ngerti sekarang maksud Bapak ini, nih Pak KTP dan SIM saya. Silahkan di-check tanggal lahir saya dan status juga kalo perlu”<br />Polisi : (melihat foto di SIM lalu masih mengamati Hana dengan raut penasaran)<br />Hana : “Kenapa pak, masih ga percaya? Apa saya terlalu imut untuk bisa punya SIM?”<br />(sambil nyengir mengambil kartunya dari polisi) “Ya sudah Pak, saya rasa saya ga punya salah apa – apa jadi saya boleh pergi kan sekarang?”<br />Polisi hanya melihat terbengong – bengong saat Hana akhirnya melajukan mobilnya.<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><span style="font-style:italic;">Si Kecil yang telah Dewasa</span></span><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7CCqG-qSa7iQIAP6Biy5koxvuwrlcLqRlmY3cQMZxEupWZHxENfBp3uA_xevF4LC0McGuGBXGK9W5aEaz6aJQE0l6ijkSiEXXLh_9e7vySQYup5EI1abPoekinLWVU2qX2KMfKkcZuSDm/s1600/kwnimut.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 198px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7CCqG-qSa7iQIAP6Biy5koxvuwrlcLqRlmY3cQMZxEupWZHxENfBp3uA_xevF4LC0McGuGBXGK9W5aEaz6aJQE0l6ijkSiEXXLh_9e7vySQYup5EI1abPoekinLWVU2qX2KMfKkcZuSDm/s320/kwnimut.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5702736463838584530" /></a><br /><br />Hana Yori nama lengkapnya, biasa dipanggil Hana oleh orang kebanyakan tapi orang – orang dekatnya lebih suka memanggilnya Yocil singkatan dari Yori si kecil. Hana memang bertubuh mungil dan imut, tingginya hanya 145 centimeter dengan paras manis dan imut membuatnya terlihat 10 tahun lebih muda dari usia sebenarnya. Karena itu pula dia sering digoda teman – temannya, disuruh pakai seragam dan pergi ke sekolah.<br />Karena hal itu pula Hana sering kena sedikit masalah dengan polisi lalu lintas, baik saat mengendarai motor maupun mobil. Pada awalnya Hana sempat kesal dan marah kepada orang – orang yang menganggapnya anak kecil namun lama – kelamaan dia menjadi terbiasa dan sudah bisa menerima perlakuan orang tersebut. Untung saja dia tidak bekerja sebagai guru, bisa dibayangkan kalau Hana menjadi guru akan jadi seperti apa hasilnya.<br /><br />Karena tampang imutnya itu juga orang – orang yang berniat jahat padanya tidak pernah menyangka kalau dia jago karate, setidaknya bisa menjaga dirinya sendiri. Berbeda sekali dengan adik semata wayangnya yang memang 7 tahun lebih muda dari Hana. Aya, demikian adiknya biasa dipanggil meskipun memiliki paras imut dan manis juga namun karena cara dandan dan tubuh bongsornya membuatnya kelihatan lebih dewasa dari usia yang sebenarnya. <br />Pernah suatu saat Aya mengajak beberapa teman kuliahnya untuk membuat tugas di rumahnya. Kebetulan saat itu Hana sedang cuti, jadi dialah yang membantu menyediakan makanan dan minuman untuk tamu. Terjadilah percakapan antara Aya dan teman – temannya…..<br />Ridwan : “Ay ! lo koq ga pernah cerita sih kalo punya adik sekiyut itu?” <br />Teman - teman: “iya benar, Ay. Bolehlah kita dikenalin, anak sekolah mana dia?”<br />Aya : “hey…gue ga punya adik tau, gue itu cuma 2 bersodara dan gue anak bungsu !”<br />Reni : ”Lah jadi yang tadi itu sepupu lo, ya?”<br />Aya : “maksud kalian yang nganterin makanan tadi itu?”<br />Teman – teman: “iyaaa………”<br />Aya : “hahaha….itu sih Hana, mbak gue tau !”<br />Ridwan : “beneran Ay? Maksud lo mbak lo yang udah kerja di Telkom itu?”<br />Aya : “apa perlu gue kasih liat KTPnya atau Akta kelahiran sekalian?”<br />Teman – teman Aya saling pandangsuzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-1205433523616545132012-01-10T00:55:00.007+07:002012-01-10T01:04:52.192+07:00I Love JapanYeah i still write a list everything made me attracted to Japan.....<br /><br /><span style="font-weight:bold;">The Technology {Vending Machine,....}</span><br /><span style="font-weight:bold;">The Food {Sushi,......}</span><br /><span style="font-weight:bold;">Manga or Comics</span><br /><span style="font-weight:bold;">J-Dorama</span><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoLbhwJB2qQA89M_OPVMN14KlpPFsjKn7W9RJeDZyVGZ9FK2UCx5djjASx_8gWWAJqxl7AC69R6kYr3035VgnvV8RLgxFSF0ipW4ArGsRH19g6lBxN8RdPqdBvhuoyExH5kzV_RIqShhBL/s1600/vending_machine.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 201px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoLbhwJB2qQA89M_OPVMN14KlpPFsjKn7W9RJeDZyVGZ9FK2UCx5djjASx_8gWWAJqxl7AC69R6kYr3035VgnvV8RLgxFSF0ipW4ArGsRH19g6lBxN8RdPqdBvhuoyExH5kzV_RIqShhBL/s320/vending_machine.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5695693891551834482" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq-JyxQvra6LAOxTkNMAK3N6JmSp2YQtNYhe3MNEXKrGwJGY89PVabbfaImeRkBh1DhnT-0kXoGhyzAekCfFDd-UQSGVkydJK-G-PtmQWV3ti0siF6l5cbu0iSRL8Xv2hhgObd9FlK0a0j/s1600/sushi.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq-JyxQvra6LAOxTkNMAK3N6JmSp2YQtNYhe3MNEXKrGwJGY89PVabbfaImeRkBh1DhnT-0kXoGhyzAekCfFDd-UQSGVkydJK-G-PtmQWV3ti0siF6l5cbu0iSRL8Xv2hhgObd9FlK0a0j/s320/sushi.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5695693684941765826" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKfs6T01twEigh3iY8u0oVgJoQK_2mPCNkLCmMyzBLw6DRBczTRSqDfbS2FlLOBSHx4OmslAEmFLKwI-haWCYALVzabIqlhYTn2IUPVAi3ScqADTTnBdWBzGO4PHb1euv6ynWTRQc3NqmO/s1600/Tamaki+n+Kyouya.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 202px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKfs6T01twEigh3iY8u0oVgJoQK_2mPCNkLCmMyzBLw6DRBczTRSqDfbS2FlLOBSHx4OmslAEmFLKwI-haWCYALVzabIqlhYTn2IUPVAi3ScqADTTnBdWBzGO4PHb1euv6ynWTRQc3NqmO/s320/Tamaki+n+Kyouya.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5695693451964200082" /></a><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTIr2tE0WdlaT_TB32ltD1IDr1OmOcROs56WETaxOhLnpiUPybvrd_yGi1zQmDDIOZqYKs6pU2SEdtbLlSplz6rPCKHGJaJjvWpphRkyohGswmrQlRxhlx3fgwZe5cPc5nXVeUi-wCuWml/s1600/cover-Atashinchi_no_Danshi-banner.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 173px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTIr2tE0WdlaT_TB32ltD1IDr1OmOcROs56WETaxOhLnpiUPybvrd_yGi1zQmDDIOZqYKs6pU2SEdtbLlSplz6rPCKHGJaJjvWpphRkyohGswmrQlRxhlx3fgwZe5cPc5nXVeUi-wCuWml/s320/cover-Atashinchi_no_Danshi-banner.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5695692949455787426" /></a>suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-83146632005182930622012-01-10T00:04:00.014+07:002012-01-10T00:53:44.288+07:00I Love JapanTonight i get insomnia again, i don't know what to do. Commonly, i'll write a short story or some poetries but this time i really have no idea to do that. Things cross on my mind just about Nihon (read-Japan).<br /><br />I have a big expectation to be there a.s.a.p. However the way, i am really attracted in whole things....<br /><br /><span style="font-weight:bold;">The Culture {kotatsu,kimono}</span><br /><span style="font-weight:bold;">Sakura</span><br /><span style="font-weight:bold;">The Letters {Hiragana, Katakana and Kanji}</span><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKtr8zQPHwpNm3f7RbkZtFFi1ErQchcTWq_HQpdWDdDdH1fUcJS-RZy9ModxpiZwdd3R7h0NMn2MJFdVifjFcGmtjwzSwwdOBTyoQloLtv6dWbkJXV1TONsWh3WrrxWgkticpOV-_FNq2w/s1600/kotatsu.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 213px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKtr8zQPHwpNm3f7RbkZtFFi1ErQchcTWq_HQpdWDdDdH1fUcJS-RZy9ModxpiZwdd3R7h0NMn2MJFdVifjFcGmtjwzSwwdOBTyoQloLtv6dWbkJXV1TONsWh3WrrxWgkticpOV-_FNq2w/s320/kotatsu.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5695688357411844674" /></a><br /><br></br><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFnIH29YvIxM51E78q2gKej9_z4r81BlOAsjQBTcFEVOiR340uXkln2ziP95dUWjU7IYl8zM5o74atCT9fv14qiP6FGTtFQ3nv1Pt8E5bDhOPPfByG3rosRfij6QB4xOobzXG6PDevrwto/s1600/kimono1.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 235px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFnIH29YvIxM51E78q2gKej9_z4r81BlOAsjQBTcFEVOiR340uXkln2ziP95dUWjU7IYl8zM5o74atCT9fv14qiP6FGTtFQ3nv1Pt8E5bDhOPPfByG3rosRfij6QB4xOobzXG6PDevrwto/s320/kimono1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5695687731570009186" /></a><br /><br></br><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5R0fK_o49j-jnIqqxfXUVAMV_rNfwwf-qjZlD3DZyDqbdI3to3EVlKC-UHx-gGI9itn_RwMUVQNDSxNRhd9Isw3ek_V1KYhr4HtZ4cbwr6Xu8TAs4pvvjzw_aWVklx7Ocwf9WIRiA0dI1/s1600/sakura.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 235px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5R0fK_o49j-jnIqqxfXUVAMV_rNfwwf-qjZlD3DZyDqbdI3to3EVlKC-UHx-gGI9itn_RwMUVQNDSxNRhd9Isw3ek_V1KYhr4HtZ4cbwr6Xu8TAs4pvvjzw_aWVklx7Ocwf9WIRiA0dI1/s320/sakura.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5695685098321816370" /></a><br /><br></br><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvcDGcyTfWixO2QeFASOCtzcis17-J2aBuh0-ImKgXo-r3MWX0OX8cupjIZsX91YrpX5VNv9Yy9ZRFtVLf5z9zWzPoABBBRS4r5StGQp7mDCThSAs-oADuSE2G7OlABoTSvYQtecTOu8zB/s1600/hiragana_katakana_list.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 313px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvcDGcyTfWixO2QeFASOCtzcis17-J2aBuh0-ImKgXo-r3MWX0OX8cupjIZsX91YrpX5VNv9Yy9ZRFtVLf5z9zWzPoABBBRS4r5StGQp7mDCThSAs-oADuSE2G7OlABoTSvYQtecTOu8zB/s320/hiragana_katakana_list.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5695683593966225842" /></a>suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-9324040193226536122011-11-05T23:31:00.003+07:002011-11-05T23:35:07.445+07:0010 Dzulhijjah 1432 H<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsw-G5Ws4OQysfXZK3z5-KjWOQo5V0e73pE-Ft5YDcWvhWCanAghko7zQD8Cb7Gu_2TOiJG3TQ4HH8Mf-RaYFhw6ejf_i_Uq3hWQPIz1He6Z5S0urPkONnrkdQShKZCnfVdnw0yvxLXX0O/s1600/idul+adha.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 258px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsw-G5Ws4OQysfXZK3z5-KjWOQo5V0e73pE-Ft5YDcWvhWCanAghko7zQD8Cb7Gu_2TOiJG3TQ4HH8Mf-RaYFhw6ejf_i_Uq3hWQPIz1He6Z5S0urPkONnrkdQShKZCnfVdnw0yvxLXX0O/s320/idul+adha.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5671550436190219362" /></a><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Semoga kita dapat mengambil IBRAH dari kisah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam, juga mendapatkan MAKNA BERQURBAN yang sebenarnya. InsyaAllah</span>suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-62627860618272976912011-09-13T00:18:00.003+07:002011-09-13T00:34:29.837+07:00Just A Songsaat ku masih terjaga di tengah malam ku dengar lagu ini, <span style="font-style:italic;">easy listening</span> sekali.... (aku sangat menikmatinya)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">DOAKU UNTUKMU SAYANG</span><br />by. Wali<br /><br />Kau mau apa pasti kan ku beri<br />Kau minta apa akan ku turuti<br />Walau harus aku terlelah dan letih<br />Ini demi kamu, sayang....<br /><br />Aku tak akan berhenti menemani dan menyayangimu<br />Hingga matahari tak terbit lagi<br />Bahkan bila aku mati ku kan berdoa pada Ilahi<br />Tuk satukan kami di surga nanti<br /><br />Tahukah kamu apa yang ku pinta<br />Di setiap doa sepanjang hariku<br />Tuhan tolong aku, tolong jaga dia<br />Tuhan aku sayang dia<br /><br />**Hopefully one day here will be someone sings this song just for me ^_^suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-9491083695641307282011-09-12T23:45:00.006+07:002011-09-13T00:14:38.443+07:00IKHWAN NARSIS (part 2/End)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgegp_5ntjh4-3fjccxxHiYaQNntW0S68fG3T9YATVfeg_cBp5YJcmRicafwHGQ9ffFxrIIlGCqaJtVrNFdIW-I_E9f5OgR-hE4cDRrAgM2Vwjw-y_0jch4sB5JuFvQeD9eNniDAZTMs-Nm/s1600/editkw.bmp"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 248px; height: 198px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgegp_5ntjh4-3fjccxxHiYaQNntW0S68fG3T9YATVfeg_cBp5YJcmRicafwHGQ9ffFxrIIlGCqaJtVrNFdIW-I_E9f5OgR-hE4cDRrAgM2Vwjw-y_0jch4sB5JuFvQeD9eNniDAZTMs-Nm/s320/editkw.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5651521273755379410" /></a><br /><span style="font-style:italic;">pict. by www.kawanimut.com</span><br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Ikhwan Idaman???</span></span><br /><br />Ada seorang teman kuliah Khalis yang sering diajaknya ikut ke rumah Shofi, namanya Radit. Menurut Radit, Khalis adalah sahabat terbaik dan terdekatnya tapi ada yang aneh bagi Shofi. Bila benar Radit itu sahabat dekatnya, seharusnya dia tahu betul seperti apa sifat dan karakteristik Khalis sebenarnya. Namun apa yang digambarkan Radit tentang Khalis sangat berbeda dengan Khalis yang Shofi kenal bahkan seperti bumi dan langit. Sikap Khalis pun sangat berbeda saat dia sedang bersama sahabatnya atau teman – temannya yang lain, dia terlihat lebih sopan dan tidak banyak bicara bahkan temannya ada yang menjulukinya <span style="font-style:italic;">“cool guy”</span>, <span style="font-style:italic;">“cute boy”</span> bahkan ada pula yang menyebutnya <span style="font-style:italic;">“ikhwan idaman”</span>. Setahu Shofi, kakaknya itu memang aktif ikut kegiatan Rohis dan tak pernah terlihat bersama wanita selain keluarganya tapi kalau sampai dibilang <span style="font-style:italic;">cool</span> apalagi predikat sebagai ikhwan idaman sepertinya benar – benar tak pernah terpikirkan oleh Shofi apalagi hal itu diungkapkan oleh teman dekat kakaknya sendiri.<br /><br />Demi memuaskan rasa penasarannya, suatu hari Shofi berkunjung ke kampus tempat kakaknya kuliah. Kampus itu lumayan jauh dari sekolah Shofi, harus naik bus sekitar 20 menit untuk sampai di sana. Sampai di sana Shofi melihat banyak mahasiswa bertebaran di sekitar kampus, ada yang baru mau masuk, ada yang akan keluar, ada yang berkumpul dengan teman – temannya berdiskusi, ada juga yang sedang berlari – lari seperti sedang terburu – buru mengumpulkan tugas kuliahnya.<br />Ada beberapa orang yang memandangnya heran, mungkin karena dia menggunakan seragam sekolah. Ada seorang mahasiswi berjilbab yang menyapanya, <br />Mahasiswi : “Assalamualaykum, ada yang bisa saya bantu Dik?”. <br />Shofi : “Wa’alaykumsalam, saya Shofi saya ke sini mencari kakakku”<br />Mahasiswi : “kalo boleh tau siapa nama kakaknya dan d progdi apa?”<br />Shofi : “Namanya Ikhwan Khalis Putra, di progdi Teknik Sipil angkatan 2010”<br />Mahasiswi : “ wah jadi kamu adiknya Ikhwan? Senang sekali bisa berkenalan dengan adik. Hmm…sebenarnya mudah sekali menemukan kakakmu itu. Kalau tidak di gedung fakultas teknik pasti di lab atau bisa juga di masjid”<br />Shofi : “maaf kalo boleh tau, nama kakak siapa dan apa kakak benar – benar mengenal kakakku?”. <br />Mahasiswi : “panggil saja saya Raisa, hmm….rasanya hampir semua yang kuliah dan mengajar di kampus ini mengenal Ikhwan” (sambil menjulurkan tangan untuk berkenalan).<br />Shofi : “senang juga berkenalan dengan kakak, maaf klo kak Raisa ga sibuk bolehkah Shofi ngobrol sekalian nanya – nanya ke kakak?”<br />Mahasiswi : “boleh..boleh..kebetulan saya tidak ada jam kuliah lagi untuk hari ini, kita ngobrol di kantin aja gimana?”<br />Shofi : “makasih kak, dengan senang hati” (dengan sumringah)”<br />Akhirnya setelah mendapatkan apa yang diinginkannya Shofi pulang dengan hati puas. Dan bertekad mengkonfirmasikan apa yang telah dia dengar dari Raisa kepada kakaknya.<br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Ikhwan Narsis</span></span><br /><br />Hari ini Shofi sengaja berkunjung ke rumah Ummi Rani (ibunya Khalis) untuk mencari tahu sedang apa kakaknya itu. Kebetulan saat itu Khalis terlihat sedang asyik menulis di ruang tamu rumahnya. <br />Shofi : “Assalamualaykum…”<br />Khalis : “ Wa’alaykumussalam wa rahmatullahi wa barakatuh” (dengan tatapan tetap ke kertas di depannya)<br />Shofi : “nulis apa Kak, asyik banget kayaknya sampai ga lihat – lihat ke sekitar lagi !”<br />Khalis : “ada deh, mau tau aja..”<br />Shofi : “ummi mana? Kok ga kedengaran suaranya?”<br />Khalis : “kayaknya ummi ketiduran tuh di depan TV abis kecapean bantuin tetangga yang mau hajatan, hmm…nyari ummi atau kakak nih?” (dengan senyum seraya menghentikan aktivitasnya)<br />Shofi : “kakak nih suka <span style="font-style:italic;">geer</span> sendiri ja, tapi kebetulan emang Shofi ke sini mau menginterogasi !” <br />Khalis : “waduh serasa jadi tersangka nih diinterogasi, emangnya da apa?”<br />Shofi : “gini menurut kak Radit, kakak itu orangnya kalem, sopan n <span style="font-style:italic;">cool</span> bahkan menurut teman – temanmu kakak dapat predikat ikhwan idaman”<br />Khalis : (dengan senyum lebar) “terus apa yang salah, itu kan orang yang nilai. Hehe…dan kamu harus mengakui kalo kakakmu ini memang keren !”<br />Shofi : “ga, Shofi ga setuju banget. Kakak kan bawel, usil pokoknya jauh dari kesan keren deh. Kenapa kakak berpura – pura sebaliknya di depan orang lain?!”<br />Khalis : (dengan senyum bangganya) “sebenarnya aku ga bermaksud berpura – pura tapi para <span style="font-style:italic;">fans</span> kakak tuch udah terlanjur menilai kakak seperti itu, jadi daripada buat mereka kecewa ku nikmati aja semua penilaian baik orang itu ! haha…”<br />Shofi : “<span style="font-style:italic;">fans</span>? Siapa? Jangan – jangan kakak <span style="font-style:italic;">geer</span> sendiri lagi atau apa karena predikat sebagai ketua rohis yang alim juga mahasiswa berprestasi di kampus? <br />Khalis : “para akhwat itu lah yang jadi <span style="font-style:italic;">fans</span> beratku, aku tahu kalo ada beberapa orang yang suka cari – cari tau tentangku. Ketua Rohis? Hmm…salah siapa pilih aku jadi ketua terus berprestasi? Hehe…syukurlah aku masih punya hal yang patut dibanggakan. <span style="font-style:italic;">By the way</span>, para penggemar kakak tuh siap membantu apa pun lho ! Gimana kalo aku manfaatin buat bantu tugas kuliah atau ku dekatin yang cantik sekedar buat iri teman – teman yang lain?”<br />Shofi : “Astaghfirullahalazhim… dasar ikhwan narsis, kelakuan makin hari makin menyebalkan aja. Sadar Kak ! mungkin para mahasiswi itu juga sedang berpura – pura di depan kakak karena mau nebeng popularitas kakak aja. Tapi terserah kakak lah, Shofi ga mau ikut – ikutan, paling ntar Shofi bilang ke Kak Raisa kalo kakak itu ternyata seorang Ikhwan narsis ! hehe….” (dengan senyum bangga karena merasa tau rahasia Khalis)<br />Khalis : “Raisa? Raisa Putri Zahra? Kapan kamu kenalan sama dia? Dapat cerita apa tentang dia?” (dengan raut penasaran)<br />Shofi : “Kakak suka kan sama Kak Raisa? Hehe…Shofi punya nomor hpnya lho ! wkwk…”<br />Khalis : (muka bersemu merah) “suka? Sok tau kamu, pasti kamu dibohongi Radit…”<br />Shofi : “Kak Radit atau kakak yang bohong? Shofi tau, kan tadi Shofi sempat baca puisi yang kakak tulis buat Kak Raisa ! (sambil tersenyum puas lalu berlalu). Ya sudah aku balik dulu ya Ikhwan Narsis….Assalamualaykum”<br /><br />Wajah Khalis semakin bersemu merah, merasa malu karena ketahuan puisinya untuk Raisa dan karena telah salah menuduh Radit berbohong pada adiknya.suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-42416639721896442612011-08-09T00:01:00.000+07:002011-08-09T00:05:19.604+07:00IKHWAN NARSIS“Astaghfirullah, Kak Khalis….”, seru Shofi. Gadis manis itu merasa terkejut saat sedang menikmati bacaan novelnya di teras rumah dan tiba – tiba seseorang datang menutup bacaannya. Tanpa rasa bersalah si Khalis masuk rumah dengan membawa novel itu sementara Shofi membuntutinya dengan raut kesal. “Assalamualaykum ! Ibu…ibu…”, Khalis langsung menuju dapur menemui Ibu Shofi yang sedang mempersiapkan masakan untuk berbuka puasa. “Wa’alaykumsalam….”, jawab ibu tanpa menoleh, sepertinya dia sudah tahu siapa yang datang. “Kakak, balikin dong novel Shofi, usil banget sih ! orang masih baca bukunya diambil”, seru Shofi lagi. “Iya..iya, pinjam bentar ja sewot banget sih, aku kan cuma mau lihat sinopsisnya. Lagian bulan puasa nih, jangan marah – marah entar ga dapat pahala lho !”, ujar Khalis tersenyum puas sambil mengembalikan buku kepada si empunya. “makasih !”, ujar Shofi sembari buru – buru mengambil novelnya kemudian berlalu pergi ke kamarnya. Sang ibu hanya bisa geleng – geleng kepala melihat kelakuan kedua anak tersebut.
<br />
<br />Sementara itu Khalis yang melihat ibu Shofi sedikit kerepotan memasak, menawarkan bantuan. “Ibu masak apa? Khalis bantuin ya?”, tanyanya. “Emangnya kamu bisa masak?”, ibu Shofi balik bertanya. “Hmm….enggak sih, tapi mungkin Khalis bisa bantu ngiris – ngiris atau bersihin sisa – sisa masaknya. Hehe…”, sahutnya dengan senyum malu. “hehe…”, ibu Shofi balas senyum kemudian bertanya lagi, “ lah emangnya kamu ga bantuin ummi-mu di rumah?”. “oh justru karena Khalis sudah selesai bantuin Ummi makanya ke sini tadi udah pamit kok sama Ummi”, tutur Khalis.
<br />
<br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Flashback</span></span>
<br />
<br />Sepuluh tahun lalu Ikhwan Khalis Putra hanya seorang anak yang pemurung dan tidak banyak bicara. Hal itu sebenarnya dampak dari kehilangan abi yang sangat disayanginya karena sakit sewaktu dia baru duduk di kelas dua Sekolah Dasar. Ummi-nya sudah lelah menghiburnya namun sia – sia, Khalis tetap susah untuk ceria. Hingga kemudian umminya mengajaknya pindah ke rumah baru yang kebetulan bertetangga dengan sahabat sang ummi, dia adalah ibunya Shofi. Kebetulan Shofi adalah anak tunggal, dia ingin sekali mempunyai seorang kakak. Jadilah Shofi riang hati ketika diberitahu ibunya kalau dia akan dapat kakak, anak dari sahabat ibu. “Shofi, nanti mama kenalin sama anak teman mama kebetulan dia juga ga punya adik, mama udah Tanya ke ibunya dan katanya Shofi boleh anggap dia sebagai kakak Shofi”, ujar ibunya dengan tersenyum. Shofi yang baru masuk Sekolah Dasar terlihat gembira sekali, “benar ma? Jadi Shofi punya kakak sekarang? Asyik..asyik…!” serunya. Ibunya hanya tersenyum melihat keceriaan putrinya.
<br />
<br />Sifat Shofi yang ceria ternyata mampu menghapus kesedihan di raut murung Khalis, perlahan – lahan dia bisa mengikuti keceriaan sang adik bahkan kian hari semakin banyak keusilan yang dilakukannya pada adik satu – satunya itu. Ibu Khalis senang melihat keceriaan di wajah anaknya, dia sangat berterima kasih pada keluarga Shofi karena sudah menganggap mereka seperti keluarga sendiri. Ayah dan ibu Shofi juga senang bisa punya anak laki – laki seperti Khalis karena ada yang menjaga Shofi, bahkan ayah Shofi membantu membiayai pendidikan Khalis hingga dia bisa menghasilkan uang sendiri. Sementara Shofi dan Khalis sudah benar – benar seperti saudara kandung, ke mana pun adiknya pergi Khalis selalu jadi pengawalnya dan Shofi senang ada yang melindunginya.
<br />
<br /><span style="font-style:italic;">still continue.....</span> ^_^
<br />suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-85442377569920089132011-06-30T23:41:00.000+07:002011-06-30T23:42:55.331+07:00AKU, KAU (KITA)Apa yang kau pikir, apa yang ku rasa,<br />Kita seperti sedang bermain-main dengan takdir<br />Kau dengan kediamanmu<br />Aku dalam ketakberdayaanku<br />Berbicara hanya dalam kekosongan<br />Untuk suatu yang tiada padahal ada<br />Hanya tuk menyia – nyiakan garis yang masih kelabu<br />Sepertinya aku lelah……<br /><br />Namun…..<br />Saat ku lihat tangis sang langit, <br />Saat ku dengar refleksi kata menggema<br />Saat fantasi membawa keterlupaan kita<br />Saat itu lelahku seolah menguap<br />Dan retorika itu kembali mempermainkan keluguan<br /><br />Aku tersungkur dalam sujudku<br />Di detik tersulit tuk jiwa yang lemah<br />Memohon padaNYA tuk melenyapkan kelabu itu<br />Dan menguatkan hatiku untukNYA<br />Dan lelahku berganti ketawakkalan<br />JawabNYA bahwa….<br /><br />Aku tahu, kau pun tahu<br />Semua hanya fatamorganasuzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-52548281725438347632011-06-30T20:11:00.003+07:002011-06-30T21:10:23.147+07:0028 Rajab 1432 HSelamat memperingati ISRA' MI'RAJ Nabi Muhammad SAW.<br />- Isra' adalah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (horizontal)<br />- Mi'raj adalah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Aqsa menuju Sidhratul Muntaha (vertikal)<br /><br />Dalam kehidupannya manusia menjalani dua hubungan yang harus berimbang, <br />secara horizontal >> hubungan kepada sesama manusia (habluminannas)<br />secara vertikal >> hubungan manusia dengan Tuhan, Sang Pencipta (habluminallah)<br /><br />SEMOGA BANYAK HIKMAH DARI ISRA' MI'RAJ YANG DAPAT MEMBUAT KITA MENJADI "UMAT TERBAIK"suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-37634930842149133032011-05-30T23:52:00.003+07:002011-05-31T00:30:43.616+07:00KARENA AKU BUKAN AISYAH… (part 3 / End)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_S1vWdykzApvsPD_rbFdou_5HVX1S867dkTbtCS2SvinM3iPavREFasPvsoLjoFXPya0UqzHcRHzZ0DtntVSygYKrN4rOZAWuo3iyNzyh4txcExYOyPbS42roVyqqbZQKyGFIpdH8OGiF/s1600/aisyah.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 204px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_S1vWdykzApvsPD_rbFdou_5HVX1S867dkTbtCS2SvinM3iPavREFasPvsoLjoFXPya0UqzHcRHzZ0DtntVSygYKrN4rOZAWuo3iyNzyh4txcExYOyPbS42roVyqqbZQKyGFIpdH8OGiF/s320/aisyah.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5612558328291632354" /></a><br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Wrong willing??</span></span><br /><br />Sejak berteman di <span style="font-style:italic;">facebook</span>, aku sering diskusi dan <span style="font-style:italic;">sharing</span> dengan Kirei. Ternyata dia bisa jadi teman <span style="font-style:italic;">sharing</span> yang menyenangkan karena dia mengetahui banyak hal yang aku tidak tahu. Bahkan dia menulis banyak <span style="font-style:italic;">note</span> yang sangat bermanfaat, terutama dalam hal agama. Tidak heran kalau dulu banyak temanku yang ingin berkenalan dengannya dan tidak heran pula bila temannya di <span style="font-style:italic;">facebook</span> sudah ribuan banyaknya. Bahkan ku akui dia memang pantas menjadi seorang akhwat yang banyak didambakan para ikhwan. <br /><br />Tidak terasa semakin hari aku semakin mengaguminya. Suatu hari aku beranikan diri untuk mengutarakan kekagumanku pada dirinya dan keinginanku untuk mengenal keluarga juga orang – orang terdekatnya melalui pesan di <span style="font-style:italic;">inbox</span> FBnya. Cukup lama aku menunggu jawabannya, akhirnya aku berkesimpulan bahwa dia menolak keinginanku karena sudah sebulan sejak pesanku itu akun FBnya tidak aktif.<br /><br />Sementara itu, temanku Daffa masih suka menggodaku dengan lagu – lagu melankolisnya. Seperti siang ini, dia menyanyikan lagu “Ayat – ayat Cinta” –nya Rossa dengan suara seraknya ketika tiba – tiba masuk ke kamarku saat aku sedang menge-<span style="font-style:italic;">check inbox</span> FBku. “Di, dirimu ditanyain sama adikku kemarin”, sapa Daffa dengan senyum simpulnya. Aku tak tahu apa maksud senyumnya itu, “oh ya? Apa kbr si Shafira sekarang?”, aku balik bertanya. “Alhamdulillah baik-baik ja, dia titip salam kemaren. Hehe….”, ujar Daffa. Ku jawab saja “waalaykumsalam…” dan pikiranku masih bertanya-tanya ke mana si Kirei, ada apa dengan dirinya.<br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Kisah dari Sang Aisyah</span></span><br /><br />Sejak tiada balasan apa pun dari Kirei, aku sudah jarang sekali aktif di <span style="font-style:italic;">facebook</span>. Sepertinya yang menarik dari jejaring sosial tersebut hanya berbagi cerita dengannya. Siang ini sebuah sms dari nomor yang tak ku kenal membuatku penasaran. “Assalamualaykum, maaf lama tak membalas pesannya coz aq sgt sibuk akhir2 ni. Klo brkenan temui aq d rmh mkan HALAL ba’da Ashar. Wass.”, demikian isi smsnya tanpa ada nama pengirimnya. Aku menduga mungkinkah sms itu dari Kirei atau orang salah kirim?. Aku putuskan untuk temui saja orang itu, hitung-hitung menambah kenalan baru pikirku.<br /><br />Tepat pukul 4 sore aku sudah berada di rumah makan sederhana yang terletak strategis persis di sebelah masjid di tengah kota. Seorang lelaki setengah baya langsung menyambutku dengan senyum ramahnya. “Assalamualaykum, maaf apa benar Anda yang namanya Vivaldi?”, tanyanya. Dengan ekspresi heran ku jawab pelan, “benar, maaf apa kita sudah pernah kenal sebelumnya?”. “belum, tapi kita akan segera kenal. Silahkan duduk”, jawab lelaki itu seraya menawarkan sebuah tempat untuk duduk. Kemudian seorang wanita keluar dengan membawa dua gelas minuman, “minum dulu Di, thanks dah datang ke sini”. Dia adalah Kirei, kemudian dia mengambil tempat duduk tepat di depanku. “apa kabar, Di? Maaf kalau tiba-tiba memintamu datang kemari karena ku pikir ini adalah tempat yang tepat untuk ngobrol langsung denganmu. Kebetulan rumah makan ini adalah milik pamanku, yang menyapamu tadi tuh” lanjutnya tanpa titik koma lagi. “Alhamdulillah kabarku baik, makasih udah mengundang ke tempat yang tepat”, jawabku. “rasanya ga perlu basa basi lagi, aku mau menceritakan sesuatu padamu dan mungkin ini akan mempengaruhi penilaianmu kepadaku”, ujar Kirei dengan senyum simpulnya. Tiba-tiba rasa penasaran melingkupi pikiranku, apa yang dia maksud akan mempengaruhi penilaianku padanya?. Belum sempat aku bertanya, Kirei sudah mulai bicara lagi, “tolong jangan bertanya sampai aku selesai bercerita, aku mohon dengarkan dulu seluruhnya”.<br /><br />“sebelumnya terima kasih atas penilaian positifmu tentangku dan keinginanmu untuk lebih akrab dengan keluargaku. Tapi sebenarnya Kirei yang kamu kenal ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku pernah punya masa lalu yang menyedihkan, beberapa tahun lalu penampilanku tidak seperti sekarang. Dulu aku adalah anak <span style="font-style:italic;">band</span> yang kebanyakan temanku cowok, kebetulan aku satu-satunya wanita dalam <span style="font-style:italic;">band</span>ku. Sebagai anggota <span style="font-style:italic;">band</span> aku juga menjalin hubungan atau orang pacaran dengan salah satu anggota band kami. Namanya Zyan, dia adalah gitaris <span style="font-style:italic;">band</span> kami dan kebetulan dia punya seorang sepupu cewek yang juga sangat akrab denganku. Suatu hari setelah hari pertunangan kami, terjadi peristiwa yang sangat membuatku terpukul. Zyan mengalami kecelakaan saat ingin menjemputku untuk latihan nge-<span style="font-style:italic;">band</span>, motor yang dikendarainya ditabrak sebuah mobil yang dikendarai sopir yang dalam keadaan mabuk. Nyawanya tak tertolong lagi, akhirnya dia meninggal saat itu juga. Aku tidak bisa menerima takdir yang terjadi pada kami, setiap hari saat sendiri aku sering menangis dan menyalahkan diriku atas kejadian itu. Teman-temanku sering datang menghibur tapi tak membuatku bangkit dari keterpurukan, sempat aku terpikir untuk menyusul Zyan ke alam sana tapi beruntung seseorang berhasil menyadarkanku meski harus perlahan. Orang yang berjasa mengenalkanku pada keindahan Islam itu adalah sepupu Zyan yang memang sudah ku anggap seperti adikku sendiri. Dia mengajarkanku bagaimana menjalani hidup di jalan yang diridhoi Allah. Mungkin sebentar lagi dia akan kemari karena dia sering mengajakku ikut pengajian malam jumat, kelak ku kenalkan padamu.”<br /><br />“Setahun kemudian, tepatnya delapan bulan yang lalu aku memutuskan untuk pindah tinggal bersama paman dan bibiku di sini agar aku bisa benar-benar melupakan kehidupanku yang lalu. Aku merubah penampilan dengan menutup aurat seperti yang kamu lihat sekarang ini juga baru satu tahun dan insyaAllah akan terus perbaiki diri. Adik sepupu Zyan itu banyak memberi contoh wanita-wanita mukmin yang patut ditauladani, kamu tau Aisyah kan Di? Dia adalah wanita yang kami berdua sangat kagumi, semoga kami bisa mencontohnya. Oh iya, <span style="font-style:italic;">note-note</span> yang ku <span style="font-style:italic;">posting</span> di FBku itu kebanyakan ku dapat dari adik sepupu Zyan itu. Dan hadist atau ayat Alquran yang pernah ku <span style="font-style:italic;">posting</span> itu juga referensi dari dia. Kamu tahu kenapa aku suka menulis semua itu? Karena aku bukan seperti Aisyah yang begitu sempurna yang memberi contoh bikan mencontoh. Aku rasa cukup sampai sini dulu ceritaku karena sudah mendekati maghrib. Setelah tahu tentang masa laluku aku yakin kamu punya penilaian lain padaku. Sekarang terserah Aldi, masih mau melanjutkan hubungan kekeluargaan denganku atau tidak”, demikian Kirei mengakhiri ceritanya. <br /><br />Aku masih terkesima dengan kisahnya dan belum sempat berkomentar apapun, tiba-tiba sebuah suara menyapa. “Assalamualaykum, Kak Rei lagi ada tamu ya?”. Kirei langsung beranjak ke asal suara, “waalaykumsalam, Fira kebetulan dek ada seseorang yang mau kakak kenalkan nih ayo gabung dengan kami”. “Di, ini Fira yang aku ceritakan tadi. Kenalan dulu”, ajak Kirei. Saat aku beranjak untuk menyambut ajakan perkenalan itu betapa terkejut diriku, begitu juga Fira menunjukkan ekspresi yang sama. Sebuah kalimat meluncur hampir bersamaan dari mulut kami, “Kak Valdi???” serunya. “Shafira, adiknya Daffa kan?” ujarku.suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-56333260292534360532011-04-21T23:26:00.003+07:002011-05-02T07:06:31.577+07:00KARENA AKU BUKAN AISYAH… (part 2)<span style="font-weight:bold;"><span style="font-style:italic;">Dua Permata</span></span><br /><br />Sore itu Daffa teman kost-ku mendapat tamu istimewa, seorang wanita berparas ayu dengan gaya anggun namun sedikit manja memakai jilbab berwarna cerah secerah cahaya surya senja. Ku dengar Daffa menyebut namanya Shafira. Dia mengenalkan wanita itu padaku sebagai adiknya satu-satunya. Walaupun terlihat manja pada kakaknya, Shafira tetap bersikap sopan pada orang lain. Dia membawa cukup banyak oleh – oleh saat itu, katanya khusus dibuat untuk kakaknya. Aku sedikit iri melihat keakraban dua saudara itu, karena aku tidak memiliki saudara.<br /><br />“Daf, adikmu masih kuliah ya?”, tanyaku pada Daffa setelah adiknya pamit pulang. “hmm…ya semester akhir sebentar lagi selesai”, jawab Daffa sambil membuka bungkusan buah tangan dari Shafira. “Sepertinya dia seorang muslimah yang terjaga juga pintar….”, lanjutku. Daffa menatapku, “maksudmu???”. “maksudku dia tahu bagaimana harus bersikap, pasti kamu bangga punya adik seperti itu”, jawabku seraya tersenyum penuh arti. “Oh..tentu ja siapa dulu kakaknya !”, Daffa terdiam sebentar lalu ”hmm, Aldi jangan bilang kalo sekarang kamu menyukai adikku…..” ujarnya dengan ekspresi penasaran. Aku hanya menjawab pertanyaannya dengan senyuman sambil berlalu ke kamarku.<br /><br />Aku masih senyum – senyum sendiri mengingat ekspresi Daffa tadi, aku memang mengagumi kebersahajaan adiknya tapi….entah kenapa sebuah nama terlintas lagi dalam benakku. “Kirei”, aku tak tahu kenapa nama itu selalui menghantui ingatanku. Demi menepis keberadaannya dari benakku, ku buka laptopku dan mencoba <span style="font-style:italic;">online</span>. Kebetulan sudah lama aku tak membuka akun facebook-ku, ternyata sudah banyak sekali notifikasi yang masuk dan ada beberapa <span style="font-style:italic;">friend request</span>. Ku lihat daftar <span style="font-style:italic;">friend request</span>, ada dua nama yang membuatku cukup kaget. ‘Kireina Azyan’ dan ‘Azyani Shafira’, karena penasaran ku buka profil kedua orang ini. <br /><br />Profil pertama yang ku lihat, fotonya seorang wanita bersama dengan laki – laki yang sangat aku kenal. Tidak salah lagi itu adalah foto Daffa dan adiknya, langsung ku konfirmasi saja. Profil yang lainnya, seorang wanita dengan seorang anak kecil. Sebenarnya gambarnya tidak terlalu jelas karena sepertinya foto itu diambil dari jarak yang cukup jauh, tapi aku bisa pastikan wanita dalam foto itu adalah Kirei yang aku kenal beberapa bulan lalu. Ku baca lebih teliti lagi profilnya, sayangnya tak banyak informasi yang ditampilkan di sana. Aku tak tahu kenapa, ada perasaan yang aneh saat ku konfirmasi <span style="font-style:italic;">friend request</span>-nya. Ku lihat ada banyak note yang ditulis Kirei, ku baca beberapa judul dan saat ingin membaca isi dari salah satu note-nya terdengar adzan maghrib. Akhirnya ku batalkan niatku membaca, dan ku matikan laptopku untuk bersegera menjawab panggilanNYA. <br /><br /><span style="font-style:italic;">still continue.........</span>suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4739224516966612525.post-16833452422610307482011-03-22T23:45:00.003+07:002011-03-23T00:03:59.195+07:00KARENA AKU BUKAN AISYAH… (part 1)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQWhloA0fmBst_CwoAcFh2Yj7HEbMOZwT_DjGo9_j4anO1fHDeZFZGp_qUF_fyHJjqYYYxEDEZPgl6bByObSm4j175C-KP2PqieiZ0nL9eIqJrOkI9UVdbUXppRnINRaOerFM3eu-Z260S/s1600/islami.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 180px; height: 137px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQWhloA0fmBst_CwoAcFh2Yj7HEbMOZwT_DjGo9_j4anO1fHDeZFZGp_qUF_fyHJjqYYYxEDEZPgl6bByObSm4j175C-KP2PqieiZ0nL9eIqJrOkI9UVdbUXppRnINRaOerFM3eu-Z260S/s320/islami.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586948470664544946" /></a><br />Tak terbayangkan sebelumnya kalau perasaan itu bisa datang tiba – tiba bahkan sejak ia menghinggapi hatiku, rasa itu tak pernah pergi dari sana. Sepertinya aku mulai kalah dengan egoku sendiri. Sejak dulu aku telah mengikrarkan bahwa diriku bukan tipe orang yang mudah jatuh cinta apalagi ‘love at the first sight’. Mungkin aku terlalu percaya diri mengatakan itu atau mungkin Tuhan ingin menunjukkan padaku ‘tak ada yang tak mungkin bagiNYA’.<br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Something in my head</span><br /></span><br />Aku sedang menikmati semilir angin siang dari balik jendela kamar ketika sayup – sayup terdengar alunan lagu dari kamar sebelah…….<br />“ketika cinta datang dengan tiba – tiba, <br />apakah kita tega tuk mengingkarinya……<br />Jangan kau tanyakan padaku bagaimana bisa terjadi,<br />aku pun tak pernah meminta jatuh cinta kepadamu….”<br />Daffa, teman kost-ku memang sangat suka memberikan sindiran lewat lagu. Seperti siang itu, aku yakin sekali dia sengaja menyetel lagu Numata tadi untuk menyindir diriku yang sedang bingung dengan perasaanku sendiri.<br /><br />Kirei, akhir – akhir ini nama itu selalu melintas dalam lamunanku. Seorang akhwat yang ku kenal sewaktu ikut seleksi program pertukaran pemuda beberapa bulan lalu. Menurutku dia sama seperti jilbaber lainnya yang tetap mencoba eksis dengan identitas kemuslimahannya. Aku cukup heran juga mengapa banyak teman cowok yang menyukainya, mungkin karena tampang imutnya yang manis itu. “Maaf aku cukup tau namanya dari kalian aja ntar, aku ga tertarik untuk ikutan kenalan langsung”, jawabku dengan cuek saat teman – teman mengajakku berkenalan dengan Kirei.<br />Temanku Arvi bilang, “jangan sok cuek Di, aku yakin suatu saat kamu ga bisa ngelupain dia…” seraya mengajak teman yang lain segera pergi. “mudah – mudahan keyakinanmu salah !” seruku. <br /><br />Sepertinya ucapan Arvi mulai terbukti, meskipun aku tak pernah ngobrol dan bertemu langsung dengannya tapi nama Kirei selalu tersamar dalam benakku. Semakin aku mencoba menghapusnya semakin jelas terekam di ingatanku. I thought there was something in my head, something has been falling in my heart. <br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Memimpikan Aisyah ??</span><br /></span><br />Aku sangat jarang bermimpi tapi malam tadi aku mendapat mimpi aneh (setidaknya ‘aneh’ menurutku). Dalam mimpiku aku bertaaruf dengan seorang akhwat yang tak jelas ku lihat wajahnya karena tertutup cadar, yang ku ingat dia memiliki mata bening yang tatapannya meneduhkan hatiku. Aku tidak tahu siapa dia, yang membuatku heran dia tiba – tiba berseru padaku, “maaf, aku bukan Aisyah !” kemudian berlari meninggalkanku. Namun ia kembali lagi dan berkata, “tiada kesempurnaan karena dirimu bukan Muhammad…”. Kemudian aku terbangun karena terdengar suara adzan shubuh, aku segera berwudhu dan sholat. Aku berdoa semoga mimpiku tadi bukan pertanda buruk.<br /><br />“Wuah… makanya jangan terlalu terobsesi nyari wanita seperti Aisyah, Di. Jadi kebawa mimpi tuch ! Lagian zaman sekarang mana ada wanita yang seperti itu, kalau pun ada belum tentu mau sama dirimu, hehe…..”, ejek Daffa waktu aku ceritakan tentang mimpiku tadi malam. Aku jadi ikutan ketawa menyadari egoku yang terlalu tinggi, menginginkan sosok sesempurna bunda Aisyah padahal diriku belum tentu pantas mendapatkannya. “Ah, setidaknya dia bisa menjadi Aisyah untukku”, gumamku menghibur diri. Tapi siapakah Aisyahku itu???<br />......................................suzanchanhttp://www.blogger.com/profile/17751745617087189293noreply@blogger.com0