Apa yang kau pikir, apa yang ku rasa,
Kita seperti sedang bermain-main dengan takdir
Kau dengan kediamanmu
Aku dalam ketakberdayaanku
Berbicara hanya dalam kekosongan
Untuk suatu yang tiada padahal ada
Hanya tuk menyia – nyiakan garis yang masih kelabu
Sepertinya aku lelah……
Namun…..
Saat ku lihat tangis sang langit,
Saat ku dengar refleksi kata menggema
Saat fantasi membawa keterlupaan kita
Saat itu lelahku seolah menguap
Dan retorika itu kembali mempermainkan keluguan
Aku tersungkur dalam sujudku
Di detik tersulit tuk jiwa yang lemah
Memohon padaNYA tuk melenyapkan kelabu itu
Dan menguatkan hatiku untukNYA
Dan lelahku berganti ketawakkalan
JawabNYA bahwa….
Aku tahu, kau pun tahu
Semua hanya fatamorgana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar