Ada sebuah telaga indah. airnya sejuk. jernih dan tenang. Permukaanya berkilauan, bukan hanya karena memantulkan sinar rembulan, namun batu-batu pulam yang ada didasarnya juga memancarkan cahaya.Kedamaian selalu meliputinya.
Sayangnya, telaga itu tak mudah dijangkau. Ia terletak di tengah hutan lebat yang dipagari oleh semak berduri. Pepohonan tinggi dan binatang buas menghadang setiap langkah ke sana. Siapa pun yang mampu menemui dan meregukkeindahannya, raja rimba pun tunduk dan patuh padanya.
Telaga itu adalah hati nurani anda, yang senantiasa menyerukan ketentraman batin. Kesejukan regukan airnya memberi makna pada hidup anda. Sedangkan rimba lebat penuh onak dan binatang buas adalah wujud dari pikiran, emosi, hawa nafsu dan persepsi indrawi yang selalu menghalangi jalan anda. Tanpa disadari ia pun dapat melukai diri anda.
Namun, bila anda telah menemukan suara hati nurani itu, maka kekuatan dan kedamaian melingkupi anda. Temukan telaga jernih milik anda. itulah anugerah paling berharga yang harus anda pegang teguh dalam hidup ini.
Ir Andi Muzaki,SH,MT.
Minggu, 22 Maret 2009
Sebuah masa telah berlalu
Tinggalkan sebuah asa
Dalam bayang yang terselimut kelam
dan tersimpan di keping yang tak bertuan
Menjadi pertaruhan antara waktu dan hati
Kala terang enyahkan kelam
Seolah bayang mulai menghilang
Syair baru telah didendangkan
Dan menggema di ruang kosong yang tersisa
dalam biru yang seakan memudar
Tinggalkan sebuah asa
Dalam bayang yang terselimut kelam
dan tersimpan di keping yang tak bertuan
Menjadi pertaruhan antara waktu dan hati
Kala terang enyahkan kelam
Seolah bayang mulai menghilang
Syair baru telah didendangkan
Dan menggema di ruang kosong yang tersisa
dalam biru yang seakan memudar
Keberhasilan yang diraih atau kegagalan yang menimpa dapat ditelusuri jauh ke dalam diri anda.
Karena andalah yang menjalani semua ini. Bukan orang lain.
Hanya saja,terlalu banyak orang tak mau memikul tanggung jawab itu.
Bagi mereka mempertanggung jawabkannya adalah beban.
Padahal, tak seorang pemimpin pun tak merasakan kebebasan setelah berani mempertanggung jawabkan kepemimpinannya.
Dan, tangung jawab atas diri sendiri
Seorang bijak pernah menulis :
- Amatilah pikiranmu karena akan menjadi ucapanmu
- Amatilah ucapanmu karena akan menjadi tindakanmu
- Amatilah tindakanmu karena akan menjadi kebiasaanmu
- Amatilah kebiasaanmu karena akan menjadi karaktermu
- Amatilah karaktermu karena akan menjadi nasibmu
Diatas semua itu, amatilah diri anda.
Hanya mereka yang mengenal dirinyalah yang akan mencapai ketenangan diri yang sesungguhnya.
Langganan:
Postingan (Atom)