Jumat, 04 Mei 2012

Tomodachi

Bermula dari ketak sengajaannya memasuki sebuah 'room' chatting kelompok anak - anak muda Jepang, Zhafira berhasil mewujudkan impiannya ke negeri sakura bahkan bertemu dan mengenal seseorang yang sangat dikaguminya.

Pertemanan dengan Naoki

Seperti biasa, setelah bosan browsing dan blogwalking Zhafira membuka Yahoo Messengernya lalu mencoba memasuki salah satu 'room'. Pada awalnya ia berencana gabung di room Indonesia saja namun entah kenapa yang ia masuki akhirnya adalah room 'Tomodachi' milik anak - anak muda Jepang.

Karena penasaran ia mencoba mengikuti obrolan mereka tentunya dengan bahasa Inggris dicampur dengan bahasa Jepang yang pas - pasan. "Konbanwa minna, Watashi wa Fira desu. Watashi wa Indonesia kara....", begitu ia mencoba memulai menyapa. Beberapa orang hanya membalas, "konbanwa..." tanpa ada yang mencoba berkenalan lebih lanjut. Zhafira kemudian bingung harus menuliskan apalagi (karena bahasa Jepangnya masih kacau). Akhirnya dia memutuskan untuk memakai bahasa Inggris saja. "Hi there, gomen. I can speak only a little of your native language. Is there anybody wanna be my new friend? i really wanna have Japanese friend to share about what i like from that country...."

Lama tak ada balasan, tiba - tiba seorang dengan nickname Nao membalasnya. "Hi Fira, nice to know you. Actually i was looking for an English friend and i think it would be better to be a friend of you", demikian ditulis Nao. Betapa senang Zhafira akhirnya berhasil mendapatkan seorang teman dari Jepang. Segera ia menjawabnya,

Zhafira : Hi Nao, is that ur truly name? hopefully we'll be good friend.
Nao : yes, i'm Kimura Naoki. u can call me Kimura-San or just Nao-San. Hmm, Fira Chan?
Zhafira : OK Nao san, asl
Nao : 24 m Kyoto, u?
Zhafira : 24 f Bandung
Nao : what do u like from Japan?
Zhafira : almost everything, the culture, language, art, custom especially technology
Nao : Wow, u look love our country so much ^_^
Zhafira : Hai...Watashi wa hontouni Nihon ga suki ^_^
Nao san, there's a person whom i adore n i really wanna meet him 1 day. Since u've same family name
with him, i wonder if u 2 have a relationship
Nao : Let me guest, is he an artist?
Zhafira : :D' i c. i'm sure u talk bout Takuya Kimura, right?
Nao : gomenasai, Fira chan :)
Zhafira : Since i really like technology. Person whom i adore was a scientist. Do u know Kimura Tanaka?
Nao : Sugoi ! what a coincident ! Tan san is my uncle. Fira chan do u really wanna meet him?
Zhafira : absolutely ! i hope can learn much bout good inovation and robots from him
Nao : Wakarimasu, i'll tell ya later. Now's time to rest. Jaa Matta
Zhafira : Domo arigatou... Oyashuminashai
Nao : Oyashuminashai ^_^

unfinish...

Minggu, 22 April 2012

SEPERTI RUMUS MATEMATIKA

Rhei terkaku tanpa bisa berpikir apa pun lagi saat melihat sendiri apa yang dilakukan Hiro. Berbagai berita negatif yang sering digosipkan teman – temannya selama beberapa bulan ini semakin terngiang – ngiang di telinganya. Sebelumnya Rhei tak pernah percaya gosip terlebih tentang Hiro, tetangga sebelah rumahnya yang telah menjadi teman akrabnya sejak kecil dan diam – diam Rhei mencintainya.

Sejak sebulan yang lalu Rhei tak pernah bisa menemui Hiro bahkan untuk sekedar bertegur sapa, sepertinya dia sengaja menghindari Rhei. Tiap kali Rhei mencoba bertanya pada orang – orang yang ada di rumah tetangganya itu jawaban mereka hanya tidak tahu bahkan nomor handphone-nya pun tak bisa dihubungi, mungkin dia sudah ganti nomor begitu pikir Rhei. Sementara itu di antara teman – temannya beredar kabar tak sedap bahwa Hiro berhubungan dengan seorang wanita yang bekerja di tempat hiburan malam. Sebagai teman akrabnya, tentu saja Rhei tidak percaya pada apa yang dia dengar itu karena Rhei sangat merasa sangat mengenal Hiro. Di mata Rhei, Hiro adalah seorang lelaki yang rajin beribadah, selalu bersikap sopan dan tak pernah melakukan hal – hal yang dilarang Tuhan. Tapi apa yang dilihatnya selama beberapa hari menguntit gerak – gerik Hiro membuat Rhei sangat kecewa.

Ada Apa denganmu, Hiro ?

Siang itu Rhei sudah bertekad untuk menemui Hiro dan menanyakan alasan atas tingkah anehnya selama sebulan terakhir ini. Sebenarnya Rhei bukan tipe orang yang suka ikut campur masalah pribadi orang lain tapi masalah Hiro adalah pengecualian. Itu karena Rhei sangat menyayangi teman akrabnya itu dan ia tidak ingin orang – orang menyebarkan cerita negative tentang lelaki yang dicintainya itu.

Rhei tau tidak mungkin menemui Hiro di rumahnya karena sejak sebulan lalu lelaki itu selalu pulang malam dan ia merasa tidak sopan bila harus bertamu ke rumah seorang lelaki malam hari. Sedangkan bila mengajak Hiro bertemu lebih tidak mungkin karena lelaki itu selalu menghindarinya, pun handpone-nya tak bisa juga dihubungi. Satu – satunya cara untuk bisa menemuinya adalah mendatangi kampusnya. Itulah alasan mengapa siang itu Rhei bukan berada di kampus tempatnya kuliah melainkan di kampus Hiro. Namun yang terjadi tidak sesuai dengan harapannya, orang yang dicarinya ternyata tidak sedang kuliah.

Hari itu Rhei bertemu dengan Ken, teman akrab Hiro yang satu fakultas dengannya. Dari Ken, Rhei baru tahu bahwa Hiro mengambil cuti satu semester tanpa alasan yang jelas. Menurut mulai Ken, Hiro hanya mengatakan dia butuh waktu istirahat karena terlalu penat dengan urusan di kampus bahkan sejak memulai cutinya Hiro juga tidak lagi mengaktifkan ponselnya. Sepertinya semua temannya benar – benar kehilangan kontak dengan Hiro. Rhei terheran – heran mendengar penuturan Ken, ia pulang dengan raut kecewa dan sebuah pertanyaan di benaknya, “Ada apa denganmu, Hiro? Apa yang sedang kau sembunyikan?”

Saat Seseorang Menghindarimu, Mungkin itu yang Terbaik

Rhei sudah sangat penasaran dengan semua yang dilakukan Hiro, sudah tiga hari ini ia uring – uringan dan tidak bersemangat. Dia sudah tidak tahan untuk meminta penjelasan dari Hiro. Karena itu hari ini Rhei nekad untuk menguntit Hiro lagi dan menemuinya di rumah wanita teman baru Hiro itu.

Sejak setelah isya Rhei sudah menunggu di depan rumah wanita itu, tepat seperti perkiraannya sekitar pukul setengah sepuluh Hiro dan teman wanitanya tiba di sana. Terlihat jelas betapa terkejutnya mereka berdua begitu melihat Rhei suah ada di depan pintu rumah. Namun kemudian wanita itu tersenyum dan bertanya dengan ramah padanya, “Maaf, apa nona mencari saya? Sepertinya kita tidak saling kenal.” Namun Hiro yang bisa menebak maksud keberadaan Rhei di sana langsung menjawab, “Namanya Rhei, dia pasti sedang menungguku. Tunggu di sini saja Rhei, aku mengantarnya ke dalam dulu !”, Hiro segera membawa wanita itu masuk sembari menutup pintu. Rhei hanya terdiam dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Lima belas menit kemudian Hiro keluar dan langsung berseru pada Rhei untuk mengikutinya segera meninggalkan rumah itu. Dalam perjalanan mereka……
Hiro : “kenapa kamu mengikutiku sampai ke sini, Rhei?”
Rhei : “karena aku tak bisa menemuimu di rumahmu dan ponselmu tak bisa dihubungi”
Hiro : “Jadi, apa masalahmu sampai harus menemui dan menghubungiku?!”
Rhei : “Hiro !! ada apa denganmu, sepertinya sudah sejak beberapa bulan ini kamu sengaja menghindari aku dan apa yang sedang kamu lakukan sekarang?”
Hiro : “apa yang aku lakukan itu bukan urusanmu dan sepertinya kita memang tidak perlu bertemu lagi !”
Rhei : “baiklah, apapun yang kamu lakukan memang bukan urusanku tapi tolong kasih alasan kenapa kamu tak mau bertemu lagi denganku. Aku tidak mau pulang sebelum kamu jelaskan alasanmu !”
Hiro : “karena itu lebih baik bagiku…dan menurutku juga untukmu”
(Rhei tak bergeming dari tempatnya dengan isyarat wajah tidak puas dengan jawaban Hiro)
Hiro : “Rhei sebenarnya aku hanya anak angkat dari orang tuaku yang sekarang. Kenyataannya adalah aku ini anak dari seorang wanita yang tidak bersuami. Dua puluh tahun yang lalu, ibuku yang masih bersekolah di sebuah SMU mempunyai seorang pacar yang sangat dipercayai dan dicintainya. Namun suatu pria itu melakukan hal yang menghancurkan masa depan ibuku. Dia merenggut kesuciannya, ibuku sangat sedih saat itu karena akhirnya dia mengandung anak yang tak pernah diharapkannya. Dia ingin meminta pertanggung jawabannya tapi lelaki itu malah menghilang tanpa jejak. Dalam keputus asaannya ibu pergi jauh dari kampung halamannya sampai ia bertemu dengan sepasang suami istri yang sudah lama menginginkan anak. Mereka berbaik hati memberikan tempat tinggal untuk ibu sampai dia melahirkan. Setelah melahirkanku, ibu berpikir dia tidak ingin selamanya menjadi beban keluarga itu tapi dia juga ingin anaknya mempunyai masa depan yang baik. Karena itu dia meninggalkan bayinya pada suami istri tersebut yang menjadi orang tuaku sampai sekarang. Tiga bulan yang lalu aku berhasil mendapatkan alamat rumah dan tempat kerja ibuku. Lalu aku mengambil cuti kuliah dan mencoba membantu ibu untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik. Rhei… wanita yang bersamaku tadi itu adalah ibu kandungku. Dan dia hanya bekerja sebagai kasir di sebuah tempat hiburan”
Rhei hanya terdiam, sebuah bulir bening menetes dari sudut matanya, lalu….
Rhei : “kamu tidak perlu menghindariku karena semua hal ini, Hiro. Aku bisa tidak pernah mempermasalahkan masa lalumu”
Hiro : “Rhei bukan itu masalahnya, aku hanya tidak ingin jadi membencimu karena kau mengingatkanku pada orang yang sangat ku benci”
Rhei : “apa maksudmu?!!”
Hiro : “Ibuku sampai sekarang masih menyimpan gambar lelaki yang telah merusak hidupnya itu, kemarin beliau memberikannya padaku. Karena gambar inilah aku tak ingin bertemu denganmu lagi” (Hiro memperlihatkan selembar foto kepada Rhei)
Rhei tak bisa lagi membendung air matanya begitu melihat foto yang diperlihatkan Hiro padanya. Walaupun itu foto lama namun wajah orang itu tidak berubah sedikitpun, Rhei sangat yakin pria di foto itu adalah ayahnya.
Hiro : “Kebenaran itu seperti rumus matematika, complicated tapi tetap diperlukan agar bisa menemukan penyelesaian yang tepat”

Selasa, 06 Maret 2012

I’M 27 (part 2/end)

Cinta dan Persahabatan



Hana adalah gadis ramah dan pandai bergaul dengan siapa saja, baik laki – laki maupun perempuan, orang tua maupun yang leih muda, bahkan dengan orang asing sekalipun. Tak heran bila banyak orang yang menyukainya. Di antara sekian banyak teman lelakinya, ada dua orang yang hubungannya cukup dekat dengan Hana. Yang pertama namanya Levi, usianya lebih muda tiga tahun dari Hana. Mereka mulai akrab sepeninggal sahabat dekat Hana, Lia yang meninggal tiga tahun lalu karena sakit. Teman dekatnya yang kedua adalah seorang berkebangsaan Jepang bernama Atsushi Koike. Mereka sudah berteman semenjak Hana bekerja di kantornya yang sekarang. Koike adalah rekan kerja Hana yang sangat senang berkenalan dengannya karena nama Hana yang menurutnya sangat ‘berbau’ Jepang. Ditambah lagi Hana sangat lancar berbahasa Inggris dan sedikit mengerti bahasa Jepang. Mereka berdua sering sekali berbagi cerita tentang berbagai hal menarik dari tempat asal masing – masing.

Suatu waktu di hari minggu, Hana dan Koike mengobrol di kursi yang ada di teras rumah Hana. Tepat di saat itu Levi datang dan langsung bergabung bersama mereka.
Levi : “Assalamualaykum”
Hana : “Walaykumussalam, eh Levi tumben datang ga kasih kabar dulu?
Oh iya kenalkan ini temanku Koike. (berpaling pada Koike)
Koike kun, this is Levi”
Koike : “Hi, nice to meet you Levi san”
Levi : “Nice to meet you too”
Hana : “silahkan duduk dulu Lev, kita ngobrol bareng. Oh ya, kamu bisa pake English kan?”
Levi : “Hana, aku ke sini cuma ingin tau jawabanmu atas pernyataanku kemarin”
(dengan menatap penuh harap kepada yang ditanya)
Hana : (menghela nafas) “Maaf Lev, aku hanya bisa berteman. Kalau kamu menginginkan lebih dari itu, aku rasa ada orang lain yang lebih baik untukmu”
Levi : “yang lebih baik? Siapa maksudmu, kamu tidak bisa apa karena dia?” (melihat ke arah Koike)
Hana : “aku ga tau siapa tapi pasti ada yang lebih baik daripada diriku dan ini tidak ada kaitannya dengan Koike kun”.
Levi : “kamu yakin dengan keputusanmu itu, Han?”
Hana : (hanya mengangguk sembari tersenyum)
Levi : “baiklah kalau begitu, sepertinya aku harus pergi sekarang”
Hana : “cepat sekali Lev, apa kamu tidak mau berbagi cerita yang lain bersama kami?”
Levi : (menggeleng pelan) “I have to go now, thanks for all. Assalamualaykum”
Hana & Koike : “waalaykumussalam” (memandang heran).

Setelah Levi pergi…….
Koike : “Gomen, Yori. I hear that he mentions my name before, would you please tell me what exactly happen?”
Hana : “Koike kun, I’ve told you about what he asked me yesterday right? I think you still remember that”
Koike : (mencoba mengingat) “Do you mean about how he asked you to be his girlfriend?”
Hana : “Yeah, he just wanna know my answer few minutes before. Then I tell him if I can’t and he thinks it is because of you”
Koike : “Yori chan. Why he thinks it is because of me? And may I know why you can’t be his girl?”
Hana : “because I’m 27….”
Koike : “and he is younger than you? Yori chan it’s not good reason because you’ve ever told me if love wasn’t about age”
Hana : “Koike kun please listen until I finish my words, I can’t because I’m 27 that means I’m mature enough to know that he just needs me to replace Lia’s place. He doesn’t love me because of me but he looks me as Lia”
Koike : “I don’t understand, what is relation between your problem to Lia?”
Hana : “Lia is my best friend and she was his girlfriend before. May be he wasn’t realize but I see all thing about Lia were still kept by him”
Koike : “are you sure it’s not because the age and how would you answer if there isn’t problem about Lia?”
Hana : “I never judge someone by his age, also it’s not just because Lia. It’s because I never have any special feeling to him. He just my friend, a good friend”
Koike : “Alhamdulillah….”
Hana : (terkejut) “What you just say? You say, Alhamdulillah?”
Koike : (tersenyum sambil menyerahkan sesuatu kepada Hana) “Yori chan, look at my new identity card”
Hana : (membaca informasi yang terdapat dalam kartu yang diberikan Koike) “Muhammad Yusuf, and your religion is….Islam?” (memandang terheran-heran)
Koike : “yes, I’m muslim now but that’s not what I want you to see. Please see my birth date”
Hana : (menuruti apa yang dimaksud oleh Koike) “You were 5 years under my age? How can you….”
Koike : “yeah maybe my appearance looks older. We have the opposite problem, you looks younger”
Hana : “and?”
Koike : “and since you’ve said love wasn’t about age, would you think about us?”
Hana : “about what?..”
Koike : “you know Yori chan, since I know you I’ve changed to better person. You’ve inspired me to learn lot of new things even about Islam until finally I decided to be a good muslim. And I can’t deny that I need you beside me to through my whole life”
Hana : “Koike kun…”
Koike : “Please call me Yusuf now. Yori chan, I love you because my love to ALLAH and I need you not as a friend but to be my wife, so please don’t answer before you ask to ALLAH”
Hana : “InsyaAllah, Koi… eh I mean Yusuf”
Koike : “it’s dzuhur now, time to pray. Thanks for all Yori chan, Assalamualaykum”
Hana : “Waalaykumussalam….” (Lalu bicara dengan sangat pelan) “Semoga ALLAH meridhoi kebaikan yang kamu lakukan, Yusuf”

Minggu, 29 Januari 2012

I’M 27 (part 1)

Polisi : “Maaf dek, orang tua kamu mana?”
Hana : “ada di rumah, Pak. Ada perlu apa ya sama ortu saya?”
Polisi : “Jadi ini mobil siapa?”
Hana : “Yee…Bpk ini ditanya malah balik nanya. Ini mobil saya lah, kan saya yang bawa pak…..”
Polisi : “coba adek keluar sebentar”
(Hana keluar dengan gaya cueknya sementara Pak polisi mengamatinya dari atas sampai ke bawah) “Kamu masih sekolah kan?”
Hana : “Wah saya ngerti sekarang maksud Bapak ini, nih Pak KTP dan SIM saya. Silahkan di-check tanggal lahir saya dan status juga kalo perlu”
Polisi : (melihat foto di SIM lalu masih mengamati Hana dengan raut penasaran)
Hana : “Kenapa pak, masih ga percaya? Apa saya terlalu imut untuk bisa punya SIM?”
(sambil nyengir mengambil kartunya dari polisi) “Ya sudah Pak, saya rasa saya ga punya salah apa – apa jadi saya boleh pergi kan sekarang?”
Polisi hanya melihat terbengong – bengong saat Hana akhirnya melajukan mobilnya.

Si Kecil yang telah Dewasa



Hana Yori nama lengkapnya, biasa dipanggil Hana oleh orang kebanyakan tapi orang – orang dekatnya lebih suka memanggilnya Yocil singkatan dari Yori si kecil. Hana memang bertubuh mungil dan imut, tingginya hanya 145 centimeter dengan paras manis dan imut membuatnya terlihat 10 tahun lebih muda dari usia sebenarnya. Karena itu pula dia sering digoda teman – temannya, disuruh pakai seragam dan pergi ke sekolah.
Karena hal itu pula Hana sering kena sedikit masalah dengan polisi lalu lintas, baik saat mengendarai motor maupun mobil. Pada awalnya Hana sempat kesal dan marah kepada orang – orang yang menganggapnya anak kecil namun lama – kelamaan dia menjadi terbiasa dan sudah bisa menerima perlakuan orang tersebut. Untung saja dia tidak bekerja sebagai guru, bisa dibayangkan kalau Hana menjadi guru akan jadi seperti apa hasilnya.

Karena tampang imutnya itu juga orang – orang yang berniat jahat padanya tidak pernah menyangka kalau dia jago karate, setidaknya bisa menjaga dirinya sendiri. Berbeda sekali dengan adik semata wayangnya yang memang 7 tahun lebih muda dari Hana. Aya, demikian adiknya biasa dipanggil meskipun memiliki paras imut dan manis juga namun karena cara dandan dan tubuh bongsornya membuatnya kelihatan lebih dewasa dari usia yang sebenarnya.
Pernah suatu saat Aya mengajak beberapa teman kuliahnya untuk membuat tugas di rumahnya. Kebetulan saat itu Hana sedang cuti, jadi dialah yang membantu menyediakan makanan dan minuman untuk tamu. Terjadilah percakapan antara Aya dan teman – temannya…..
Ridwan : “Ay ! lo koq ga pernah cerita sih kalo punya adik sekiyut itu?”
Teman - teman: “iya benar, Ay. Bolehlah kita dikenalin, anak sekolah mana dia?”
Aya : “hey…gue ga punya adik tau, gue itu cuma 2 bersodara dan gue anak bungsu !”
Reni : ”Lah jadi yang tadi itu sepupu lo, ya?”
Aya : “maksud kalian yang nganterin makanan tadi itu?”
Teman – teman: “iyaaa………”
Aya : “hahaha….itu sih Hana, mbak gue tau !”
Ridwan : “beneran Ay? Maksud lo mbak lo yang udah kerja di Telkom itu?”
Aya : “apa perlu gue kasih liat KTPnya atau Akta kelahiran sekalian?”
Teman – teman Aya saling pandang

Selasa, 10 Januari 2012

I Love Japan

Yeah i still write a list everything made me attracted to Japan.....

The Technology {Vending Machine,....}
The Food {Sushi,......}
Manga or Comics
J-Dorama







I Love Japan

Tonight i get insomnia again, i don't know what to do. Commonly, i'll write a short story or some poetries but this time i really have no idea to do that. Things cross on my mind just about Nihon (read-Japan).

I have a big expectation to be there a.s.a.p. However the way, i am really attracted in whole things....

The Culture {kotatsu,kimono}
Sakura
The Letters {Hiragana, Katakana and Kanji}
















Sabtu, 05 November 2011

10 Dzulhijjah 1432 H




Semoga kita dapat mengambil IBRAH dari kisah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam, juga mendapatkan MAKNA BERQURBAN yang sebenarnya. InsyaAllah